Page 131 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 131
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 121
Kananor. Francisco d’Almeida, Raja Muda yang tinggal di Cochin, yang sejak
lama ingin memperkuat armadanya tidak mengambil tindakan yang berarti.
Selain itu mereka menganggap raja Kananor sebagai musuh. Sebuah kapal
yang menjadi miliknya dan dilengkapi dengan surat izin dari Portugis,
ditenggelamkan dengan dugaan bahwa itu adalah sebuah perahu Kalikut.
Setelah itu, raja Kananor wafat dan pengantinya yang harus bertanggungjawab
atas tindakan ini, bersepakat dengan Samudin dan dengan bantuannya
menggempur benteng Portugis yang hanya terdiri atas potongan kayu.
Tidak lama setelah kedatangan da Cunha, orang-orang Nair dan Muzelman
menyerang dari segala sisi. Panglima yang pandai dan pemberani Lourenço
de Brito berhasil menangkis serangan itu dan berkat kedatangan armada da
Cunha memaksa raja untuk berdamai. Sejak saat itu benteng diubah dengan
menggunakan batu atas perintah d’Almeida.
Da Cunha segera berangkat ke Cochin dan kapal-kapalnya mengambil
muatan. Raja Muda memanfaatkan kehadirannya untuk melakukan serangan
gabungan terhadap Panani, sebuah kota pelabuhan kuat milik Samudrin di
mana orang telah menyebutkan beberapa kapal dagang Islam berlabuh di
sana untuk mengambil muatan orang Muzelman yang telah bertahan dengan
berani baik di kapal maupun di benteng. Kota itu ditaklukkan bukannya tanpa
resiko. Upaya itu diiringi dengan tembakan meriam-meriam yang diarahkan
ke armada Portugis yang terbakar. Saat itu Da Cunha berlayar menuju Kananor
untuk mengisi muatannya dengan gambir. Pada 7 Desember 1507 ia kembali
ke Portugal.
Pada Januari 1508 Raja Muda mengirimkan putranya Lourenço dengan
delapan kapal untuk menjelajahi pantai dan melindungi kapal-kapal
sekutunya. Armada ini berlayar menuju Tsjaul di mana sejumlah kapal Cochin
berlabuh yang harus dibimbingnya kembali sehingga kapal-kapalnya bisa
mengambil perbekalan. Tsjaul atau Tsjawul adalah kota pelabuhan milik
Nizam Syah, salah satu bangsawan dari kerajaan Dekhan yang ketika dinasti
Brahmani kehilangan kekuasaannya, merebut sebagian kerajaannya dan
membangun kota Ahmednagar yang sejak itu menjadi tempat kedudukannya
dan keturunannya. Wilayahnya di pantai tidak luas. Di utara wilayahnya