Page 132 - REMPAH, JALUR REMPAH, DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
P. 132

122     REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA



              berbatasan  dengan kerajaan  Gujarat,  di selatan  dengan wilayah  raja Adil

              Syah dari Bejapur, yang memiliki pelabuhan Dabul dan Goa. Di Tsjaul banyak
              dikelola  perdagangan.  Di Tsjaul  orang membawa  kain  dari Kamboja  untuk
              dikirim ke  pelabuhan  yang  terletak  di selatan,  dan  hasil  bumi  Afrika dan
              Malabar yang diangkut ke Kambaya. Juga di sini selalu ditemukan persediaan
              benih yang dipasok untuk tanah subur di pedalaman sekitarnya dan kain katun
              halus yang ditenun di daerah ini.  Demi kepentingan hubungan dagang dengan
              Malabar,  Nizam  memperhatikan agar orang Portugis  menerima  pelayanan

              yang baik di pelabuhan ini.

                 Dengan  demikian  Dom Lourenço  tidak  menduga  bila  di sini dia harus
              berperang. Sejak lama orang tahu bahwa Sultan Mesir telah menyiapkan suatu
              armada untuk mengusir orang-orang Kristen dari Samudera Hindia. Muncul
              kembali desas-desus beredar bahwa armada itu telah berlayar di Laut Merah,

              dan untuk menghindari d’Albuquerque yang berlabuh di Hormuz, langsung
              berlayar menuju Diu, sebuah kota pelabuhan di ujung selatan semenanjung
              Gujarat,  yang belakangan  ini lebih banyak  dikunjungi daripada Kambaya
              karena ancaman yang ditimbulkan oleh angin dan badai di jalan masuk teluk
              Kambaya. Desas-desus yang disebutkan juga didengar oleh Raja muda, yang
              segera memerintahkan untuk mengirimkan berita itu kepada anaknya.


                 Almeida muda memerintahkan pemuatan  perbekalan kapal-kapalnya,
              tetapi tidak menduga bahwa di sini dia akan diserang oleh orang-orang Turki
              yang saat itu benar-benar muncul dengan kapal-kapal besar. Tidak pernah ada
              dugaan dalam dirinya bahwa mereka adalah musuh. Dia bertahan sebelum
              armada d’Albuquerque yang sejak lama dinantikan orang di India, dan tetap
              berlabuh dengan tenang di sungai itu. 131


                 Pada  1506  armada ini meninggalkan  Suez, namun  panglimanya  Emir
              Husein Elmusyrif yang sejak lama tinggal di Arab, menjadi Emir Jedah yang
              tidak  mau  mengakui  kekuasaan  Mesir,  berlabuh  dan akhirnya melayari
              semenanjung Arabia sampai tiba  di Kalhat  dan mengetahui bahwa  armada
              Portugis berlabuh di Hormuz. Saat itu ia menyeberang ke Diu untuk berunding
              131  “The Portuguese and the  Trading  World of Asia in the Sixteen Century”, dalam   Peter Milward (Ed.)
                 Portuguese voyages, hlm. 325-326.
   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136   137