Page 81 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 81
7
kesejahteraan rakyat. Setidaknya terdapat sepuluh sector yang dapat
dikembangkan untuk kemakmuran Indonesia yang diambil dari kegiatan dunia
maritime, yaitu : 1) industry perikanan, budi daya perikanan pantai dan budi daya
laut, 3) industry pengolahan ikan, 40 industri bio teknologi kelautan, 5) energy
dan pertambangan, 6) pariwisata pesisir dan laut, 7) transportasi laut dan
pelabuhan, 8) industry maritime dan jasa, 9) sumber daya pulau-pulau kecil, dan
6
10) sumber daya non-konvensional.
Belajar dari sejarah masa lalu bangsa Indonesia, potensi laut yang begitu
besar, maka menjadi hal yang amat penting bagi pemerintah sekarang ini untuk
mengembangkan laut sebagai basis potensial prekonomian bangsa untuk
mencapai tujuan pembangunan nasional. Laut Indonesia merupakan urat nadi
prekonomian nasional dan penggerak lalu lintas ekonomi dunia. Indonesia secara
natural lahir dan tumbuh sebagai Negara dan bangsa maritime, jauh sebelum
datangnya bangsa Eropa mengerus kekayaan dan sumber daya alam Indonesia.
Presiden Soekarno di masa pemerintahannya, telah berani melahirkan
suatu deklarasi keutuhan wilayah Indonesia pada tanggal 13 Desember 1957 yang
dikenal dengan Deklarasi Djuanda. Konsep dasar dari Deklarasi Djuanda ini ialah
memandang bahwa kepulauan Indonesia merupakan wilayah pulau-pulau, wilayah
perairan, dan dasar laut di dalmnya sebagai suatu kesatuan historis, geografis,
ekonomis, dan politis. Dengan konsep ini, maka wilayah perairan Indonesia yang
tadinya merupakan wilayah laut lepas, kini menjadi bagian integral dari wilayah
Indonesia yang berada di bawah kedaulatan NKRI.
Pentingnya laut bagi bangsa Indonesia, sehingga Presiden Soekarno pada
peresmian Institu Angkatan Laut, tahun 1953 mengatakan, “…usahakanlah agar
kita menjadi bangsa pelaut kembali, Ya…bangsa pelaut dalam arti yang seluas-
luasnya. Bukan sekedar menjadi jongos-jongos di kapal, bukan! Tetapi bangsa
pelaut dalam arti kata cakrawati samudera. Bangsa pelaut yang memiliki armada
6
Lihat, M. Djuliati Suroyo, dkk, Sejarah Maritim Indonesia I: Menelusuri Jiwa Bahari Bangsa
Indonesia Hingga Abad ke-17 Masehi (Semarang: Jeda, 2007); Lihat juga, P. Sianipar, Jembatan
Selat Sunda dan Kepentingan Nasional: Paper presented for Seminar Hari Kebangkitan Teknologi
Nasional, Agustus 2012.