Page 82 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 82

8







                           niaga,  bangsa  pelaut  yang  mempunyai  armada  militer,  bangsa  pelaut  yang
                                                                                            7
                           kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri.”
                                  Demikian  juga, bukan sebuah  kebetulan, jika  senandung  lagu berikut ini

                           diciptakan oleh puteri seorang pelaut berdarah Bugis bernama Saridjah Niung atau
                           yang dikenal dengan nama Ibu Sud:

                           “Nenek moyangku orang pelaut
                           Gemar mengarung luas samudera
                                  Menerjang ombak tiada takut
                                       menempuh badai sudah biasa
                           angin bertiup layar terkembang
                           ombak berdebur di tepi pantai
                           pemuda b’rani bangkit sekarang
                           ke laut kita beramai-ramai”

                                  Sebuah lagu bersyair sederhana, namun memiliki pesan moral filosofis dan

                           pewarisan  nilai  sejarah  dari  sebuah  bangsa  ulung  penakluk  samudera  nan  luas.
                           Sebuah adagium mengatakan bahwa “pelaut ulung tak pernah lahir dari laut yang
                                   8
                           tenang”.
                                  Bukan pula sebuah kebetulan, jika Presiden Joko Widodo di penghujung
                           pidato  kepresidenannya  di  Gedung  DPR/MPR  RI  pada  hari  Senin  20  Oktober

                           2014,  menyampaikan  pesan  Presiden  Pertama  RI,  Soekarno  tentang  jiwa
                           Cakrawati Samudera sebagai ajakan untuk membangun Indonesia menjadi bangsa

                           yang besar, bangsa yang kuat, bangsa yang makmur, dan bangsa yang damai. Jiwa
                           Cakrawati  yang dimaksud ialah  jiwa pelaut  yang berani mengarungi  gelombang
                                                                9
                           dan hempasan ombak yang menggulung.
                                  Sejarah  dunia  memberikan  pelajaran  bagi  kita,  bahwa  sejak  abad  ke-16
                           Masehi, kejayaan Negara adidaya di Eropa diperoleh setelah mereka melakukan

                           ekspansi  mencari  dunia  baru  dan  tanah  jajahan  melalui  perdagangan  rempah-
                           rempah,  keramik  dan  tenunan,  seperti  Belanda,  Inggris,  Spanyol,  Portugis,  dan

                           Prancis. Terciptalah Negara jajahan di Asia dan Afrika, dan Amerika Selatan yang

                           7
                             Lihat, Priyadi Kardono, (ed.), Paradigma Geomaritim: Strategi Mewujudkan Indonesia sebagai
                           Poros Maritim Dunia dalam Perspektif Geografi (Jakarta: Badan Informasi Geospasial, 2015), h.
                           19.
                           8
                             Lihat juga, Pidato Joko Widodo pada Musyawarah Nasional XII Keluarga Alumni Universitas
                           Gadjah Mada (Kagama), 6 November 2014 di Kendari.
                           9
                             Lihat Kardono, Paradigma Geomaritim, h. 19.
   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87