Page 87 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 87
13
kebaharian, (3) Kehilangan orientasi akan kesadaran pentingnya laut bagi
Indonesia, (4) Kehilangan orientasi akan kesadaran diri sendiri terhadap nilai-nilai
kebaharian.
Perubahan paradigmaa pembangunan Indonesia baru terjadi ketika
Presiden Joko Widodo pada tanggal 13 November 2014 di Konferensi Tingkat
Tinggi (KTT) Asia Timur di Naypyidaw, Myanmar. Pada kesempatan itu,
Presiden Joko Widodo mengumumkan keinginan Indonesia menjadi Poros
Maritim Dunia. Untuk itu Indonesia akan membangun kembali budaya maritime,
menjaga dan mengelola sumber daya laut, memperioritaskan pembangunan
infrastruktur maritime, membangun pertahanan untuk menjaga kedaulatan laut,
serta melalui diplomasi maritime mengajak mitra Indonesia untuk bekerja sama
dalam bidang kelautan dan meniadakan sumber konflik di laut, seperti pencurian
12
ikan, penyelundupan, perompakan laut, dan sengketa wilayah laut.
2. Strategi Membangkitkan Budaya Maritim
Sekalipun kaya akan hasil laut, bangsa Indonesia tidak terkenal sebagai
pemakan ikan. Oleh karena itu, budaya maritime harus terbentuk dalam sebuah
reformasi cultural atau revolusi mental, meminjam istilahnya Presiden Jokowi,
yang diawali dari meja makan keluarga Indonesia, di mana ikan harus menjadi
menu utama bangsa Indonesia. Gemar makan ikan laut, selain mencerdaskan
bangsa sebagaimana bangsa Jepang, akan mendorong terpenuhinya tata kelola
13
kelautan Indonesia yang baik. Selain itu, bila dibandingkan rata-rata konsumsi
ikan orang Indonesia yang hanya mencapai + 30 kg pertahun, masih kalah dengan
konsumsi orang Malaysia yang mencapai +37 kg pertahun. Jika dibandingkan lagi
dengan Jepang, kita hanya separuhnya dari konsumsi mereka yang mencapai 60
kg pertahun. Kalau konsumsi ikan saja masih rendah, itu artinya tidak
mengherankan apabila penanganan illegal fishing tidak dianggap penting.
12
Nono Sampono, Implementasi Kurikulum, h. 9; Kardono, Paradigma Geomaritim, h. 20.
13
Lihat, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Budaya Maritim Indonesia, Peluang, Tantangan dan
Strategi: Sarasehan Road Map Pembangunan Kelautan dan Kemaritiman Indonesia Serta
Pencanangan Bulan Maritim UGM, Yogyakarta, 28 Agustus 2014.