Page 88 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 88
14
Apabila kesadaran konsumsi ikan orang Indonesia yang jumlah
penduduknya lebih 240 juta orang dapat menyamai orang Jepang, artinya du kali
lebih banyak kebutuhan ikan dari data sekarang, hal itu akan memaksa pemerintah
secara serius menangani lautnya agar kebutuhan konsumsi ikan orang Indonesia
terpenuhi. Serius menangani tata kelola kelautan itu termasuk di dalamnya adalah
mengurai keruwetan yang terjadi, karena tumpang tindih peraturan dan tidak
terkoordinasi dengan baik, dan karena adanya egoisme sektoral.
Kerugian Indonesia akibat illegal fishing ini diperkirakan mencapai 30
trilyun pertahun. Jumlah trilyunan ini adalah angka yang sangat besar dan dapat
dijadikan alokasi anggaran untuk pendidikan anak Indonesia. Jepang saja untuk
mencari ikan sampai ke kutub Utara, dan segala jenis ikan pun diburu. Sementara
kita Indonesia yang wilayah lautnya sangat luas dari Jepang, belum memanfaatkan
maksimal tata kelola satu atap kelautan. Semua instansi merasa punya hak atas
tata kelola laut, meskipun untuk bertanggung jawab atas kerugian tata kelola
14
tersebut tidak ada yang mau bertanggung jawab.
Oleh karena itu, kita harapkan pemerintah melahirkan kebijakan baru
mengenai budaya maritime yang berangkat dari rumah tangga penduduka
Indonesia, tiada hari tanpa makan ikan ikan laut. Memang membentuk suatu
budaya itu tidak instan, tetapi melalui proses pendidikan, dipelajari dan diedukasi.
Ini adalah hal sederhana, tetapi sangat penting merubah cara pandang bangsa
Indonesia terhadap lautnya. Apabila program makan ikan laut menjadi tradisi,
kebutuhan makan ikan akan meningkat, illegal fishing diperangi, pembanguan
imprastruktur kelautan dan kekuatan pertahanan laut ditingkatkan, maka akan
lahir budaya maritime yang tangguh.
3. Penyusunan Sejarah Maritim dalam Kurikulum, sebuah gagasan awal?
Pendidikan adalah dasar dari pertumbuhan dan perkembangan ekonomi,
sains, dan teknologi, menekan dan mengurangi kemiskinan, dan ketimpangan
pendapatan, serta peningkatan kualitas peradaban manusia pada umumnya.
Orientasi system dan materi pendidikan yang diterapkan dalam suatu Negara
14
Lihat, Yosaphat Didik Heru Purnomo, Perlu Revolusi Laut Untuk Wujudkan Budaya Maritim,
Suara Pembaruan di muat di BERITASATU.Com, Jakarta, 25 Agustus 2014., access 15 Juni 2016.