Page 93 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 93
19
Adapun ruang lingkup sejarah maritime yang dirancang untuk materi ajar
di sekolah ialah masih kita merujuk kepada sejumlah studi yang telah dilakukan
oleh para sarjana, yang berhubungan dengan dunia kelautan, meliputi aspek
perdagangan, pelayaran, perkapalan, pelabuhan atau Bandar, serta perompakan
atau bajak laut.
Studi J.C. Van Leur (1934) memfokuskan kajiannya pada perdagangan
awal di Asia Tenggara, termasuk Indonesia sampai datangnya VOC. Menurutnya,
perdagangan di masa itu lebih bersifat perdagangan komoditi lux (mewah dan
mahal). Volumenya kecil, tetapi bernilai tinggi. Kapal-kapal yang dipergunakan
berukuran kecil, karena memang tidak membutuhkan tempat yang luas dan besar
dalam pengangkutannya. Sementara menurut Meilink-Roeloefs (1962), bahwa
perdagangan masa itu bersifat besar-besaran, ditandai perdagangan rempah-
rempah, seperti lada yang memerlukan kapal besar.
Sementara sejarah perkembangan dan pengaruh perdagangan masyarakat
di pesisir Nusantara adalah merupakan focus kajian dari O.W. Wolters.
Menurutnya, munculnya kerajaan-kerajaan periode awal di Asia Tenggara,
merupakan akibat dari reaksi penduduk setempat yang diberikan kesempatan oleh
pedagang asing ketika menjalin hubungan perdagangan maritime. Sedangkan bagi
22
Kenneth R. Hall (1985), menghubungkan kemunculan Negara-negara baru di
Asia Tenggara dengan perkembangan perdagangan.
23
Anthony Reid (1999), dalam kajiannya, melihat kedudukan bandar niaga
atau kota-kota pelabuhan di sepanjang pesisir sangat penting dalam perdagangan
maritime di Asia Tenggara, terutama pada pelayaran tradisional yang
memanfaatkan angin muson yang bertiup sepanjang tahun, dari bulan April-
Agustus, angin bertiup ke Utara menuju daratan Asia. Sebaliknya, dari bulan
Desember-Maret angin bertiup ke arah Selatan, yakni dari daratan Asia ke
22
Kenneth R. Hall, Maritime Trade and State Development in Early Southeast Asia (Honolulu:
University of Hawaii Press, 1985).
23
Anthony Reid, Dari Ekspansi Hingga Krisis: Jaringan Perdagangan global Asia Tenggara 1450-
1680. Diterjemahkan oleh R.Z. Leirissa (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1999); Asia Tenggara
dalam Kurun Niaga 1450-1680 Jilid 1: Tanah di Bawah Angin. Diterjemahkan oleh Mochtar
Pabotinggi (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1992). Lihat juga, Susanto Zuhdi, Laut, Sungai dan
Perkembangan Peradaban: Dunia Maritim Asia Tenggara, Indonesia dan Metodologi Strukturis,
dalam Konferensi Nasional Sejarah VIII, Jakarta, 14-16 November 2006.