Page 85 - PROSIDING KONFERENSI NASIONAL SEJARAH X Budaya Bahari Dan Dinamika Kehidupan Bangsa Dalam Persepektif Sejarah Jakarta, 7 – 10 November 2016 Jilid VII
P. 85

11







                           dua hal pokok, yaitu: kesadaran bangsa Indonesia akan geografis wilayahnya, dan
                           kemauan  yang  besar  dari  bangsa  Indonesia  untuk  membangun  dunia  kelautan.
                           Kesadaran  geografis  adalah  kesadaran  bangsa  Indonesia  untuk  memahami  dan

                           menyadari  akan  kondisi  obyektif  kepulauan  Indonesia  yang  2/3  bagian
                           wilayahnya  adalah  laut.  Kesadaran  ini  sangat  penting  bagi  keberhasilan  bangsa

                           dalam melaksanakan pembangunan kelautan.
                                  Deklarasi  Bunaken  adalah  kunci  pembuka  babak  baru  pembangunan

                           nasional  yang  berorientasi  ke  laut,  karena  mengandung  komitmen  bahwa:
                           Pertama,  visi  pembangunan  dan  persatuan  nasional  Indonesia  harus  juga

                           berorientasi  ke  laut.  Kedua,  semua  jajaran  pemerintahan  dan  masyarakat
                           hendaknya  juga  memberikan  perhatian  untuk  pengembangan,  pemanfaatan  dan
                           pemeliharaan  potensi  kelautan  Indonesia.  Selain  itu,  tumbuh  kesadaran  bahwa

                           potensi dan kekayaan yang ada di laut merupakan sumber ekonomi utama Negara.
                           Laut adalah kehidupan masa depan bangsa.

                                  Atas  pertimbangan  dan  pemikiran  di  atas,  maka  Presiden  Abdurrahman
                           Wahid (1999-2001) membentuk Kementerian baru yakni Departemen Eksplorasi
                           Laut  dengan  Keputusan  Presiden  No.  355/M/Tahun  1999  tanggal  26  Oktober

                           1999.  Juga  dibentuk  Dewan  Maritim  Indonesia  (DM)  yang  bertugas  untuk
                           mengkoordinasikan dan mensinergkan program pembangunan kelautan Indonesia.

                                  Pada  tahun  2001,  yakni  pada  tanggal  27  Desember  2001,  bertempat  di
                           Pelabuhan Rakyat Sunda Kelapa Jakarta, Presiden Megawati Soekarnoputri juga

                           telah mencanangkan “Seruan Sunda Kelapa.” Inti dari Seruan Sunda Kelapa ini
                           ialah  mengajak  seluruh  bangsa  Indonesia  untuk  bersama-sama  membangun

                           kekuatan  maritime  atau  kelautan,  dengan  berlandaskan  pada  kesadaran  penuh
                           bahwa  bangsa  Indonesia  hidup di  Negara  kepulauan,  dengan  wilayah  laut  yang
                           kaya  dengan  sumber  daya  alam.  Ada  Lima  (5)  pilar  program  pembangunan

                           kelautan yang terdapat di dalam “Seruan Sunda Kelapa”, yaitu:
                           1.  Membangun kembali wawasan bahari;

                           2.  Menegakkan kedaulatan secara nyata di laut;
                           3.  Mengembangkan  industry  dan  jasa  maritime  secara  optimal  dan  lestari  bagi

                               sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90