Page 14 - Kepemimpinan Tradisional 22.1.15
P. 14

Kepemimpinan Tradisional di Indonesia




                  dan keramat. Apa yang diyakini dalam masyarakat ini adalah sesuatu tata
                  kelakuan yang mengatur, mengendali, dan memberi arah kepada kelakuan

                  dan perbuatan  manusia dalam masyarakat. Fungsi kharismatik Ammatoa,
                  yang memberikan gambaran adanya sikap, perbuatan, nasihat, ucapannya

                  senantiasa menjadi pedoman dan panutan  masyarakat dalam kehidupan

                  sehari-hari.


                     Sebagaimana dijelaskan dalam bagian laporan tentang masyarakat adat
                  Kajang ini, Ammatoa  sebagai wakil Turiek Akrakna di dunia, ia diberi

                  amanah untuk menjaga dan memelihara langit dan bumi beserta segala isinya

                  dari kehancuran ulah manusia. Amanah tersebut dijelaskan dalam pasang:
                  “Jagai lino lollong bonena, kammayatompa  langika,  rupatauwa siagang boronga”

                  (jagalah bumi beserta isinya, demikian juga langit, manusia dan  hutan).

                  Jelas bahwa hal ini merupakan dimensi  ilahiah dan adanya pengakuan
        8
                  atas kekuasaan mutlak kekuatan gaib atas kekuasaan itu sendiri. Amanah

                  tersebut memberikan gambaran pengakuan pemegang kekuasaan dalam
                  dunia profan atas kekuasaan dari dunia sakral, sekaligus peneguhan bahwa

                  kekuasaannya di dunia profan merupakan bagian tidak terpisahkan dari

                  kekuasaan dunia sakral. Sebuah sinergi untuk mendapatkan kekuatan dan
                  kekuasaan kharismatik.


                     Hal yang jelas adalah bahwa kekuasaan yang dimiliki seseorang Ammatoa

                  cukup besar, mutlak, dan multidimensional.  Mutlak, karena kekuasaan
                  Ammatoa cukup berat dan rumit, karena meliputi bumi, langit dan seisinya.

                  Ia harus menjaga keseluruhan. Dalam amanah tersebut, ada penekanan pada

                  upaya menjaga kehidupan manusia  dan hutan, karena kedua hal tersebut
                  juga merupakan bagian dari isi bumi. Manusia harus dijaga karena dialah

                  dianggap merupakan biang keladi rusaknya bumi beserta isinya, begitu pula
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19