Page 106 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 106

Raden Pandji Soeroso        93



               terhadap  kegiatan  tersebut  dengan  membubarkan  400  orang
               perawat bekas KNIL tersebut, dan meminta pemimpin Palang Merah
               Internasional  tersebut  untuk  meninggalkan  Magelang,  dan  daerah
               Jawa Tengah lainnya dalam periode secepatnya.
                      Kisah  lain  yang  dimiliki  oleh  R.P.  Soeroso  ketika  menjabat
               sebagai Gubernur Jawa Tengah, adalah ketika terjadinya perang saraf
               oleh  Sekutu  yang  dilancarkan  di  Jawa  Tengah,  dan  para  pemimpin
               pribumi harus melayani perang tersebut, terutama oleh tokoh-tokoh
               besar di wilayah tersebut.  Pada saat itu  terdapat banyak panggilan
               telepon  yang  memberikan  ancaman  tentang  penyerbuan  pihak
               Sekutu  yang  dapat  terjadi  secara  tiba-tiba.  R.P.  Soeroso  mengaku
               dalam  catatannya  bahwa  ketika  menduduki  posisi  Gubernur  Jawa
               Tengah ia hampir tidak bisa tidur setiap malam.
                      Dalam  menjalankan  kepemimpinan  di  Jawa  tengah,  R.P.
               Soeroso  mendapat  bantuan  dari  rakyat  Kedu  dalam  menjalankan
               kewajiban tersebut R.P. Soeroso bersama rakyat gedung di mana ia
               menjadi Residen di wilayah tersebut mendapat dukungan penuh dari
               masyarakat  yang  ikut  berpartisipasi  dalam  upaya  perlawanan
               perjuangan terhadap pihak sekutu. Hal tersebut sangat bermanfaat
               bagi apa Suroso, karena pada saat itu juga memiliki kesibukan untuk
               ke  Jakarta  dan  menyelesaikan  rencana  undang  undang  dasar  dan
               berbagai  hal  lainnya  yang  dibutuhkan  oleh  pemerintah  pusat  pada
               saat itu.
                      Kisah  lain  yang  dicatat  oleh  R.P.  Soeroso  adalah  terdapat
               pegawai  staf  komando  Inggris  dari  Semarang  yang  datang  ke
               Magelang  untuk  menjumpai  dan  meminta  tolong  agar  mengoreksi
               pidato  komandonya  akan  disiarkan  di  radio  di  Solo  pada  esok
               harinya.  Pada  pidato  itu  terdapat  persoalan  politik  yang  menjadi
               pembahasan utama dan memerlukan koreksi dari R.P. Soeroso.
                      Selain aktif dalam berbagai kegiatan yang memperjuangkan
               kemerdekaan  Indonesia  secara  utuh  melalui  daerah-daerah,  R.P.
               Soeroso  juga  menjadi  anggota  KNI  pusat  sejak  terbentuknya
               organisasi  tersebut.  Atas  permintaan  dari  delegasi  di  Solo,  R.P.
               Soeroso  menjalankan  konsolidasi  pemerintahan  terhadap  wilayah
   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110   111