Page 109 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 109

96       Gubernur Pertama di Indonesia



                    Insiden  lain  terjadi  ketika  R.  P.  Soeroso  menjabat  sebagai
            Gubernur  Jawa  Tengah  dan  kedatangan  seorang  jenderal  Inggris
            yang  datang  ke  Solo  untuk  melihat  keadaan  tahanan  orang-orang
            Belanda. Akan tetapi, kenyataannya adalah orang Inggris yang datang
            untuk  melihat  keadaan  tahanan  orang-orang  Belanda  tersebut
            bukanlah seorang jenderal tetapi merupakan seorang komando yang
            telah ditemui ketika yang menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
                    R.P.  Soeroso  mendapatkan  kabar  bahwa  Sekutu  akan
            mengirim tentara pendudukan ke Solo yang didasarkan atas kondisi
            dan  keadaaan  tahanan  Belanda,  akan  tetapi  hal  tersebut
            bertentangan dengan janji dari komandan Tull sewaktu R. P. Soeroso
            menjabat  sebagai  Gubernur  Jawa  Tengah  yang  berjanji  tidak  akan
            mengirim  tentara  Sekutu  ke  Magelang.  Keadaan  tersebut
            menyebabkan  terjadinya  pertempuran  antara  tentara  nasional
            Republik Indonesia dengan tentara Sekutu.
                    Keadaan tersebut sangat menyedot tenaga dan pikiran dari R.
            P.  Soeroso,  sehingga  ia  meminta  kepada  Presiden  Sukarno  agar
            dipindahkan keluar daerah Solo untuk menjadi gubernur di daerah
            Jawa Timur. Sedangkan Gubernur Jawa Timur, Suryo, dipindahkan ke
            Solo  untuk  menjalankan  pemerintahan.  Akan  tetapi  hal  tersebut
            tidak  dapat  dilakukan,  karena  komandan  Jendral  Sunarto
            mengadakan pemerintahan militer di wilayah Solo. Kondisi tersebut
            menyebabkan kembalinya R. P. Soeroso menjadi pimpinan di wilayah
            Solo.
                    Ketika  terjadi  situasi  tersebut,  terdapat  insiden  penculikan
            Sutan  Sjahrir,  seorang  perdana  menteri  pada  saat  itu.  Akan  tetapi,
            atas  anjuran  Presiden  Sukarno,  Sutan  Sjahrir  dilepaskan  oleh  para
            penculik. Selain itu, jabatan komisaris tinggi kemudian dihapus dan
            R.  P.  Soeroso  ditempatkan  di  Departemen  Dalam  Negeri  sebagai
            gubernur diperbantukan.
                    Jabatan  komisaris  tinggi  di  Solo  itu  sendiri  diganti  dengan
            jabatan Residen. Di dalam Departemen Dalam Negeri, R. P. Soeroso
            mendapat  tanggung  jawab  untuk  memimpin  urusan  minoritas  dan
            menjadi kepala bagian urusan pemerintah  daerah pada awal  tahun
   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114