Page 146 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 146
R. M. T. A. Soerjo 133
Filipina, Halmahera, Maluku dan Papua, balatentara Jepang pun
kerap mengalami kekalahan telak dari tentara gabungan Inggris dan
Australia.
Sadar situasi semakin menyudutkan posisi mereka,
pemerintah militer Jepang di Indonesia menghidupkan rencana
memberi janji kemerdekaan Indonesia. Pada 1 Maret 1945, dibentuk
Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
yang berisi 68 tokoh terkemuka di Indonesia. Soerjo adalah salah
satunya. Pengangkatannya terjadi kala ia menjabat sebagai syucokan
Bojonegoro. Namun, sebelum mewujudkan janjinya, Jepang keburu
15
kalah oleh Sekutu setelah Hiroshima dan Nagasaki, dua kota penting
di Jepang) dibom oleh Amerika Serikat. Pemboman itu menimbulkan
efek kejut yang signifikan bagi rakyat dan pemerintah kekaisaran
Jepang. Lima hari kemudian, atas nama bangsa Jepang, Kaisar
Hirohito menyatakan bertekuk lutut kepada pihak Sekutu.
Kekalahan Jepang tak disia-siakan oleh kaum nasionalis
Indonesia. Di Jakarta pada 17 Agustus 1945, atas nama bangsa
Indonesia, Sukarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Sehari kemudian, BPUPKI yang berubah menjadi Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia mengadakan sidang istimewa
yang melahirkan lima kepututusan penting. Salah satu keputusan
penting itu—dalam kaitan dengan Raden Mas Tumenggung Aryo
Soerjo—adalah pembentukan delapan provinsi yang menjadi bagian
wilayah Republik Indonesia, yakni Sumatera, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sunda Kecil, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan.
Dalam hal ini, Soerjo diangkat sebagai Gubernur Provinsi Jawa Timur.
Meski telah diumumkan diangkat sebagai gubernur, Soerjo
tidak cepat bergerak dan memilih menunggu karena merasa belum
mendapatkan surat pengangkatan resmi dari pemerintah pusat.
Selain itu, ia merasa ragu apakah akan diterima secara baik oleh
rakyat Surabaya. Sikap menunggu Soerjo itu berbeda dengan
16
keinginan kaum muda setempat. Ketika berita proklamasi di Jakarta
sampai ke telinga para pemuda Bojonegoro keesokan harinya,
mereka langsung menyerukan masyarakat untuk mengibarkan

