Page 154 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 154
R. M. T. A. Soerjo 141
Apalagi ketika Mallaby memerintahkan pasukannya menyita
kendaraan milik orang-orang Indonesia, merampas senjata,
menduduki gedung-gedung baru dan memamerkan kekuatan di
tengah kota, atmosfer di Surabaya semakin mendidih.
Gubernur Soerjo terus berupaya mencari jalan keluar dari
situasi kemelut. Lewat para pembantunya, Gubernur tetap berusaha
agar Mallaby dan Sekutu kembali ke jalur kesepakatan. Namun, hal
itu bagaikan melukis di atas air. Dari jam ke jam, situasi Surabaya
semakin memanas. Muncul insiden di sana-sini seperti di
Kedungdoro dan Keputren. Sekelompok tentara Inggris
berkebangsaan India menembakkan senjatanya secara provokatif
sehingga menimbulkan aksi balasan dari pejuang Republik.
Minggu pagi, 28 Oktober 1945. Berbeda dengan hari-hari
biasa, suasana kota Surabaya tampak sepi. Di sudut-sudut jalan, para
pemuda, anggota badan perjuangan, polisi dan TKR tengah
menunggu komando penyerbuan Komandan Divisi TKR Jenderal
Mayor Jonosewojo. Kekuatan rakyat dan kaum bersenjata bahu-
membahu menggempur kedudukan pasukan Sekutu sehingga terjadi
pertempuran pada hampir seluruh wilayah Surabaya. Praktis, tidak
ada pos tentara musuh yang dilewatkan. Gubernur Soerjo juga telah
menyerahkan komando pertempuran kepada para pemuda pejuang.
Semua unit bergerak di bawah koordinasi pemimpin masing-masing.
Total pasukan “jalanan” yang dikerahkan saat itu mencapai sekitar
seratus ribu orang dan terus bertambah dari jam ke jam. Mereka
gabungan relawan dari kampung-kampung dan kota-kota lain di
Jawa Timur seperti Mojokerto, Malang, Sidoarjo, Jombang, Bangil dan
Pasuruan. Propaganda dari Radio Pemberontak yang dikobarkan
Bung Tomom merupakan salah satu faktor penting dari semakin
bertambahnya tenaga tempur di medan perang.
Taktik Jenderal Mallaby menempatkan satuan-satuan kecil di
seluruh kota terbukti malah menjadi bencana besar bagi pasukan
Sekutu. Alih-alih unggul, pasukan Sekutu yang hanya sekitar 4.000
personel menjadi mangsa empuk bagi pejuang Republik. Meski
memiliki persenjataan modern dan kemampuan terlatih, tak ada