Page 183 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 183

Pangeran Mohammad Noor      169



               dari  berbagai  penjuru  Kalimantan  tampak  antusias  menyambut
               pidato Bung Hatta. Hingga akhirnya, menjelang tengah malam, Bung
               Hatta masuk ke penginapan, dan masyarakat pun membubarkan diri.
                      Keesokan  harinya,  setelah  salat  subuh,  serine  tanda
               berbahaya berbunyi, suasana tegang kembali. Bung Hatta kemudian
               di  bawa  ke  tempat  perlindungan  yang  aman.  Setelah  keadaan
               kembali  tenang,  dan  berhubung  waktu  yang  sangat  terbatas,  maka
               diadakan  pembagian  tugas  ‘Operation  Kalimantan’.  Pangeran
               Mohammad Noor ditugaskan mengadakan pertemuan dengan wakil
               rakyat  di  Balai  Kota.  Pertemuan  ini  merupakan  yang  pertama  bagi
               Pangeran  Mohammad  Noor  dengan  para  pemimpin  rakyat  di
               Banjarmasin.  Pertemuan  ini  menghasilan  kebulatan  tekad  bahwa
               rakyat  Banjarmasin  khususnya  dan  Kalimantan  pada  umumnya
               mendukung  sepenuhnya  negara  Republik  Indonesia  yang  akan
               dibentuk.   Setelah  berhasil  menyakinkan  para  pemimpin  rakyat
                        14
               Kalimantan,  Pangeran  Mohammad  Noor  kembali  ke  Jakarta  guna
               mengikuti  rapat  BPUPKI.  Pada  7  Agustus  BPUPKI  dibubarkan  dan
               dibentuk PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

               SEBAGAI GUBERNUR

               Setelah  proklamasi  kemerdekaan  17  Agustus  1945,  Pemerintah
               Republik  Indonesia  mulai  melakukan  serangkaian  pengaturan  dan
               pembentukan lembaga-lembaga negara. Dalam sidang PPKI, Presiden
               Sukarno  menunjuk  sembilan  orang  sebagai  panitia  kecil  yang
               bertugas  menyusun  rancangan  wilayah  negara,  kepolisian,  tentara
               kebangsaan, dan perekonomian.  Salah satu hasil rapat panitia kecil
                                              15
               ini  menghasilan  keputusan  bahwa  pembagian  wilayah  Indonesia
               terdiri atas delapan provinsi.
                      Pada  awalnya,  panitia  kecil  yang  diketuai  oleh  Sukarno
               menunjuk  A.  A.  Hamidhan  untuk  menduduki  jabatan  Gubernur
               Kalimantan. Namun, Hamidhan menolak karena tetap ingin berjuang
               sebagai wartawan. Ia mengusulkan nama Pangeran Mohammad Noor
               kepada Wakil Presiden Moh. Hatta dan Otto Iskandar Dinata untuk
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188