Page 187 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 187
Pangeran Mohammad Noor 173
terdiri atas Jawa, Sumatera, Timor Besar dan Borneo. Dalam
26
rancangan, akan dibentuk Negara Borneo dengan wilayah Daerah
Istimewa Borneo Barat, Borneo Timur, Borneo Selatan, Borneo
Tenggara, dan Borneo “Barat Daya” dan Dayak Besar.
Selanjutnya, pada Juli 1945, Belanda membentuk Panitia
Pembantu Perubahan Pemerintahan Kalimantan Selatan beserta
cabang-cabangnya di setiap kota. Kemudian di Kalimantan Barat dan
Timur, Belanda manancapkan kekuasaannya kembali dengan
mendekati dan mengangkat kerabat sultan. Kedudukan raja-raja
dihidupkan kembali. Hamid Alkadiri dinobatkan sebagai Sultan
Kerajaan Pontianak dan menjadi Kepala Pemerintahan Daerah
Istimewa Kalimantan Barat. Di Kalimantan Selatan, Belanda
mengangkat seorang Kiai Besar sebagai kepala daerah Hulu-Sungai.
Situasi memperlihatkan bahwa Belanda menghidupkan kembali alat-
alat kekuasannya pada hampir seluruh wilayah Kalimantan.
27
Tampaknya, pemerintah Belanda merebut hati keluarga sultan dalam
membangun kembali perangkat pemerintahannya.
Pemerintah Belanda juga memanfaatkan media massa untuk
merebut hati rakyat Kalimatan. Belanda menerbitkan harian Soeara
Kalimantan sebagai pengganti Borneo Shimbun dengan mengambil
alih semua fasilitas milik surat kabar itu. Soeara Kalimantan gencar
mempromosikan rencana pemerintahan yang akan dibentuk oleh
Belanda. Sepanjang 1946–48, koran itu terus-menerus meliput
perkembangan pemerintahan di Kalimantan dalam nada “positif”
namun memojokkan para pejuang Republik.
Tantangan lainnya yang dihadapi oleh Gubernur Pangeran
Mohammad Noor adalah munculnya kelompok oprtunistis yang
berusaha mendapatkan keuntungan di tengah ketidakstabilan politik
dan keamaman daerah Kalimantan. Kelompok itu sebagian menjadi
mata-mata Belanda dan sebagian yang lain bergabung bersama
pejuang kemerdekaan. Mereka yang bergabung bersama pejuang
kemerdekaan inilah yang sering memanfaatkan keadaan untuk
kepentingan pribadi. Seperti dalam kasus “gula perjuangan” yang
bermula ketika Gubernur Pangeran Mohammad Noor mengirimkan