Page 184 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 184
170 Gubernur Pertama di Indonesia
menduduki jabatan tersebut. Akhirnya, atas usul Hatta, Pangeran
Mohammad Noor didaulat sebagai gubernur Provinsi Kalimantan
dengan ibu kota Banjarmasin.
16
Penunjukan terhadap Pangeran Mohammad Noor sebagai
gubernur Kalimantan merupakan pilihan yang tepat karena ia
memiliki modal kultural sebagai putra bangsawan Kerajaan Banjar,
berpengalaman dalam bidang birokrasi pemerintahan, dan telah
lama bersentuhan dengan pergerakan nasional. Dedikasi Pangeran
kepada bangsa dan Tanah Air tidak diragukan lagi. Bersama Sukarno,
ia aktif dalam berbagai disksui pergerakan mulai ketika berstatus
mahasiswa THS di Bandung. Lingkungan belajar mempertemukannya
dengan Sukarno dan pemuda-pemuda pergerakan lainnya. Kemudian ketika
menjadi anggota BPUPKI, Pangeran Mohammad Noor dipertemukan
dengan Bung Hatta. Berapa kali ia mendampingi Bung Hatta dalam
berbagai perjalanan tugas mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
Pangeran Mohammad Noor memperoleh banyak gagasan dalam
membangun Kalimantan. Kedekatannya dengan Bung Hatta juga
dilandasi oleh kesamaan melahirkan gagasan pembangunan.
Menjadi gubernur pada masa revolusi tentu bukanlah
perkara mudah. Pangeran Mohammad Noor harus menghadapi
tantangan yang berat, antara lain masalah terbatasnya infrastruktur
dan fasilitas untuk menunjang jalan roda pemerintahan. Bahkan,
gubernur harus bersiap mewakafkan harta dan jiwanya untuk
negara. Secara sosio-politik, tantangan yang menghadang Gubernur
Pangeran Mohammad Noor kala itu adalah, pertama, Belanda
berniat kembali berkuasa di Kalimantan. Kedua, Kalimantan terdiri
atas beragam kelompok sosial dengan kepentingan yang beragam
pula. Dukungan terhadap proklamasi kemerdekaan Indonesia sangat
dibutuhkan di Kalimantan, tetapi terdapat juga kelompok yang
cenderung menerima kembali Belanda. Gubernur sadar bahwa
sebagian rakyat Kalimantan menyambut gembira dan menjadi bagian
dari Republik, namun sebagian dari elite tradisional yang pernah
menjadi pegawai Belanda sebelum perang menyambut kemerdekaan