Page 253 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 253
I Gusti Ketut Pudja 239
laskar independen keluar dari wilayah perkotaan, terutama di
Denpasar dan Singaraja. Penguasa militer Jepang menangkap
Gubernur Pudja, Ketua KNI Manuaba, dan pimpinan unit-unit TKR di
Singaraja, I Made Putu, dan kawan-kawan, dan menyekap mereka di
Bali Hotel Denpasar. Setelah itu pasukan Jepang menggerebek basis-
basis PRI dan Pesindo, tempat para pemuda biasa berkumpul.
Mereka berhasil menangkap ketua Pesindo, I Gde Puger, dan
ajudannya, I Gusti Bagus Widjaka, di Singaraja. Sedangkan para
pemuda yang berlindung di Puri Kesiman, Denpasar, perlahan-lahan
bergerak diam-diam menuju Desa Carangsari, tempat asal Komandan
TKR I Gusti Ngurah Rai, sekitar 25 kilometer di sebelah utara
97
Denpasar.
Mengikuti operasi penyerbuan tangsi-tangsi Jepang di Bali, di
Lombok dan Sumbawa para pemuda yang tergabung dalam API juga
bergerak menyerbu markas-markas Jepang di berbagai lokasi di
pulau-pulau tersebut untuk memperoleh logistik dan senjata. Laskar
pemuda sempat berhasil memperoleh senjata, tetapi begitu pasukan
Jepang berbalik menggempur mereka, senjata diambil kembali dan
98
pemuda-pemuda yang dianggap bersalah dipenjarakan. Di Lombok
penguasa Jepang menggunakan taktik adu domba antara suku Sasak,
penduduk asli Lombok, dengan suku Bali untuk menghadapi
serangan bertubi-tubi dari laskar-laskar pemuda dan rakyat.
Untungnya, pemimpin daerah setempat cukup bijaksana sehingga
kerusuhan meluas yang diakibatkan adu domba ini dapat dihentikan.
Pada 30 November 1945 pasukan Australia mendarat di Ampenan,
Lombok dan menerima penyerahan dari pimpinan militer Jepang.
Tapi mereka menyerahkan kembali tugas menjaga keamanan kepada
militer Jepang dan meninggalkan Lombok. Mungkin mereka
99
mendapat kesan bahwa situasi di Lombok cukup aman di tangan
serdadu Jepang.
Pemenjaraan terhadap Gubernur Pudja dan Manuaba
membuat pemerintahan Sunda Kecil yang terpusat di Bali praktis
lumpuh. Penguasa Jepang dengan kelengkapan persenjataan dan
kecanggihan pengalaman bertempur tidak hanya kembali bertindak
represif terhadap orang-orang yang dicurigai menjadi bagian dari

