Page 44 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 44

Teuku Mohammad Hasan         31



               yang memiliki ikatan emosional dengan Belanda, namun juga berada
               di bawah tekanan laskar pemuda yang menuntut revolusi sosial.
                      Setelah  upaya  kudeta  gagal,  sekitar  akhir  Maret  1946,
               Gubernur Teuku Mohammad Hasan mempertimbangkan usulan Luat
               Siregar  untuk  memindahkan  ibu  kota  dari  Medan  karena  keadaan
               yang  semakin  tidak  aman.  Bersama  dengan  rombongan  kecil,
               Mohammad Hasan singgah di Pematangsiantar untuk memantau kota
               itu  sebagai  pusat  pemerintahan  Sumatera  untuk  sementara  waktu.
               Proses  perpindahan  dari  Medan  ke  Pematangsiantar  dilakukan
               secara bertahap.
                      Tidak  lama  berselang,  dengan  dukungan  dari  Menteri
               Pertahanan Amir Sjarifuddin dan Menteri Dalam Negeri Mr. Hermani,
               Gubernur  Teuku  Mohammad  Hasan  menerbitkan  ketetapan
               Gubernur  Sumatera  Nomor  8/MGS  tentang  pembentukan  Dewan
               Perwakilan  Rakyat  Sumatera  (DPS)  pada  12  April  1946.  Badan  ini
               memiliki  tujuh  anggota,  termasuk  ketua,  dari  berbagai  wilayah  di
               Sumatera. Sebelum pembukaan sidang perdana DPS, seluruh residen
               di  Sumatera  berkumpul  di  Hotel  Merdeka  di  Bukittinggi,  termasuk
               Teuku M. Daudsyah dari Aceh, Luat Siregar dari Sumatera Timur, Dr.
               F. L. Tobing dari Tapanuli, Abdul Malik dari Riau, Dr. M. Djamil dari
               Sumatera  Barat,  A.  Manan  dari  Jambi,  A.  K.  Gani  dari  Palembang,
               Raden Basjit dari Lampung dan Dr. Hazairin dari Bengkulu.
                      Hasil pertemuan tersebut adalah  penetapan tiga provinsi di
               Sumatera,  yakni  Sumatera  Utara,  Sumatera  Tengah,  dan  Sumatera
               Selatan,  masing-masing  dipimpin  oleh  Gubernur  Muda.  Kemudian,
               sebutan  pamong  praja  di  Sumatera  disamakan  dengan  sebutan
               serupa  di  Jawa;  dan  penetapan  kota-kota  berotonomi  Medan,
               Palembang,  Padang  dan  Bukittinggi  dengan  pengawasan  langsung
               oleh  tiap-tiap residen. Sidang perdana DPS diadakan pada 17 April
               1946.  Sebanyak  62  anggota  yang  hadir  disumpah  terlebih  dulu
               sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera.
                      Pelantikan  anggota  DPS  bersamaan  dengan  kunjungan
               perdana pemerintah pusat ke Sumatera. Rombongan dari Yogyakarta
               dipimpin  oleh  Menteri  Pertahanan  Amir  Syarifuddin,  dengan  para
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49