Page 71 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 71
58 Gubernur Pertama di Indonesia
Pada 2 September 1945, sebuah konferensi pamong praja di
Jawa dan Madura dibuka di Jakarta. Konferensi tersebut berlangsung
atas usul bersama antara Presiden Sukarno dan Soetardjo
Kartohadikoesoemo yang bertindak selaku juru bicara utama
mewakili kelompok pamong praja. Sukarno menyambut baik
pertemuan itu dan berharap keberpihakan pamong praja dalam
membangun negara. Hasil konfrensi memperdengarkan semua
ungkapan kesetiaan pamong praja kepada Republik. Para pamong
praja sepakat membantu menunjukkan kepada dunia bahwa seluruh
rakyat bersatu di belakang kepemimpinan Republik Indonesia.
17
Sebelum konferensi digelar, Soetardjo telah bertemu dengan
Sukarno dan Hatta secara pribadi. Negosiasi politik terjalin di antara
ketiganya. Soetardjo meyakinkan dwitunggal pemimpin Indonesia itu
tentang dukungan pangreh praja terhadap negara Indonesia asalkan
status mereka dapat dijamin.
18
Pada 6 September 1945, diumumkan bahwa sesuai dengan
keputusan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia dan Komite
Nasional Indonesia Pusat, wilayah Pulau Jawa dibagi menjadi tiga
provinsi yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, masing-
masing akan dipimpin seorang gubernur yang bekerja langsung di
bawah kabinet. Soetardjo ditunjuk sebagai gubernur Provinsi Jawa
Barat yang pertama.
SITUASI DI JAWA BARAT
Di Jawa Barat, berita mengenai proklamasi mencapai Kantor Domei
(kantor berita Jepang) Bandung pada 17 Agustus 1945 siang hari.
Dari situ, berita merambat ke seluruh kota dengan sangat cepat. Para
wartawan muda mencetak dan menyebarkan sejumlah pamflet yang
mempropagandakan kemerdekaan Indonesia. Pamflet ini kemudian
menjadi salah satu sarana utama penyebaran berita proklamasi di
Bandung.
19
Berita kemerdekaan disambut positif oleh rakyat Jawa Barat.
Namun, sebagian besar orang membutuhkan lebih banyak informasi.