Page 72 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 72
Soetardjo Kartohadikoesoemo 59
Setelah pidato Sukarno mengudara di radio pada malam hari 23
Agustus, masyarakat menyadari sepenuhnya fakta luar biasa bahwa
rezim lama telah runtuh dan era baru sedang dimulai.
20
Berlatar belakang budaya Jawa, Soetardjo
Kartohadikoesoemo yang ditunjuk untuk memimpin Jawa Barat
secara umum dapat diterima masyarakat Sunda. Meski untuk
sementara waktu memegang kendali dari Jakarta, Soetardjo
memberikan instruksi spesifik mengenai apa yang harus dilakukan
oleh aparat ataupun masyarakat Jawa Barat. Di atas segalanya,
Soetardjo menekankan bahwa apa pun yang mereka lakukan adalah
atas nama kemerdekaan Indonesia, suatu ide yang telah lama
dipegang bersama. Tak pelak, Soetardjo memiliki peranan yang
penting dalam urusan di Jawa Barat.
21
Dalam usaha mengatur jalannya roda pemerintahan dan
ketertiban di Jawa Barat, Soetardjo dibantu oleh tokoh-tokoh
setempat yang berpengalaman. Raden Puradiredja, misalnya,
diangkat menjadi residen Priangan. Kemudian, Oto Iskandar Dinata
yang dalam susunan pemerintahan berkedudukan sebagai Menteri
Negara dan Menteri Urusan Keamanan, ikut berperan mengatur
persoalan yang timbul di daerah, khususnya di kota Bandung.
Terkait urusan keamanan, Tentara Keamanan Rakyat
diorganisasikan di Jawa Barat. Komandemen 1 Jawa Barat—yang
kelak menjadi Divisi Siliwangi— dipimpin oleh Jenderal Mayor Didi
Kartasasmita dengan Kolonel Abdul Haris Nasution sebagai kepala
staf. Turut serta pula sejumlah kelaskaran, antara lain Pemuda
Republik Indonesia, Angkatan Pemuda Indonesia, Laskar Wanita
Indonesia, Hizbullah, Sabillilah, Barisan Pemberontak Republik
Indonesia, Barisan Banteng Republik Indonesia, Barisan Merah Putih,
Pasukan Beruang Merah, Angkatan Muda Kota Besar Bandung, dan
Angkatan Muda Kereta Api.
Komitmen Soetardjo terhadap Republik dibuktikan saat
perjuangan mempertahankan kemerdekaan memasuki masa
genting. Sebagai pemimpin sipil, ia turut mengorganisasikan