Page 83 - Naskah Gubernur Pertama di Indonesia
P. 83

70          Gubernur Pertama di Indonesia



            DIPERIKSA PASUKAN SENDIRI

            Dalam    menjalankan    tugas,   Gubernur    Soetardjo   melintasi
            Tasikmalaya–Bandung  ulang-alik  dengan  mobil  melewati  rute
            selatan.  Sementara  keluarganya,  untuk  sementara  dimukimkan  di
            Tasikmalaya.  Secara  berkala,  Soetardjo  mengunjungi  keluarganya
            untuk melihat kabar dan melepas rindu kepada anak-anaknya.
                    Soetardjo  rutin  melakukan  keliling  ke  berbagai  daerah
            kabupaten  untuk  menggiatkan  latihan  pasukan.  Beberapa  daerah
            yang dikunjungi adalah Bandung, Bogor, Cirebon, Sumedang, Garut,
            Purwakarta, Tasikmalaya, dan Ciamis. Agar tak memancing perhatian
            musuh,  dalam  turnenya  Soetardjo  hanya  ditemani  seorang  agen
            polisi kantor gubernuran tanpa konvoi dan iring-iringan.
                    Meski  telah  menumpangi  mobil  berpelat  nomor  “D1”—
            nomor  polisi  untuk mobil  gubernur—Soetardjo  masih  juga  ditahan
            oleh  pemuda-pemuda  pejuang  yang  menjaga  lalu  lintas  di  pos
            tertentu. Sekali waktu, saat hendak pulang ke Tasikmalaya, Soetardjo
            mengalami  penghadangan  di  jalan  menuju  pedalaman.  Seorang
            pemuda  bersenjata  memberhentikan  mobil  yang  membawa
            Gubernur  itu.  Dengan  sikap  sopan,  Soetardjo  diminta  masuk  ke
            dalam sebuah rumah di tepi jalan. Di dalam rumah, seorang penjaga
            mengajaknya masuk ke dalam salah satu kamar, kemudian meminta
            Soetardjo  menanggalkan  peci  dari  kepalanya.  Setelah  peci  dibuka,
            dengan  mohon  maaf,  sang  penjaga  minta  izin  “memeriksa”  kepala
            Soetardjo.  Setelah  memeriksa  kepala  Gubernur,  tanpa  menyentuh
            kepala, penjaga mengucapkan terima kasih.
                    Soetardjo  bertanya  penuh  keheranan,  “Apakah  kamu  tahu,
            siapa  saya  ini?”  Penjaga  menjawab,  “Barangkali  tahu.  Kalau  tidak
            keliru, Bapak adalah gubernur kita.”
                    “Apakah  maksudnya,  kepala  saya  kamu  periksa?”  Soetardjo
            kembali  bertanya.
                    ”Saya  mendapat  perintah  dari  atasan  saya,  supaya  kita
            mengadakan pemeriksaan seperti itu kepada setiap orang yang lewat
            sini, tidak ada yang terkecuali,” jawab si penjaga.
   78   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88