Page 21 - Pedoman-Evaluasi-Mutu-Gizi-dan-Non-Gizi-Pangan
P. 21
dilakukan sebelum penambahan TNBS. Blanko juga
dapat dibuat seperti di atas namun tanpa ada protein.
7) Kadar lisin tersedia (epsilon-TNP-lisin) dihitung dengan
menggunakan absorptivitas molar sebesar 1,46x10 M -1
4
cm .
-1
c) Metode (TNBS)2
a. Prinsip
Sampel protein direaksikan dengan pereaksi TNBS
(trinitrobenzensulfonat) seperti halnya pada metode TNBS1
sehingga prinsipnya sama, kecuali bahwa metode ini hanya
dapat digunakan untuk protein yang bersifat larut dalam air.
b. Pereaksi
1) Larutan NaHCO3 0,47 M.
2) Larutan TNBS 34 mM (dalam akuades).
3) Larutan HCl pekat.
4) Etil eter.
5) Larutan standar epsilon-TNP-lisin.
c. Prosedur
1) Larutan protein 0,5 mL (90 mg dalam 15 mL larutan
NaHCO3 0,47 M) dalam tabung hidrolisis vakum
ditambahkan 0,5 mL pereaksi TNBS 34 mM dan
campuran diinkubasikan selama 2 jam pada suhu 40ºC.
2) Selanjutnya ditambahkan 1,5 mL HCl pekat, kemudian
tabung divakumkan dan ditutup. Selanjutnya hidrolisis
asam terhadap protein dilakukan pada suhu 110ºC
selama 90 menit dalam autoklaf atau panci bertekanan.
3) Setelah didinginkan, hidrolisat diencerkan menjadi 25 mL
dengan menambahkan akuades. Sebanyak 5 mL alikuot
hidrolisat diekstraksi sebanyak empat kali dengan 5 mL
etil eter (dilakukan seperti pada metode (TNBS)1).
12