Page 22 - Pedoman-Evaluasi-Mutu-Gizi-dan-Non-Gizi-Pangan
P. 22
4) Densitas optik fase air diukur pada panjang gelombang
346 nm menggunakan blanko seperti pada metode
TNBS1 di atas.
5) Kadar lisin tersedia (epsilon-TNP-lisin) dihitung
berdasarkan kurva standar yang dibuat dari densitas
optik berbagai konsentrasi larutan epsilon-TNP-lisin.
2.4 Protein Efficiency Ratio (PER)
PER merupakan perbandingan antara pertambahan berat badan
tikus dengan jumlah protein yang dikonsumsi tikus. Perhitungan
PER digunakan untuk menghitung efisiensi suatu protein pangan
dalam sintesis protein di dalam tubuh. PER merupakan metode
evaluasi nilai gizi protein yang paling banyak digunakan dan sudah
diterima sebagai metode resmi untuk menilai mutu gizi protein dalam
pelabelan gizi oleh Food and Drug Administration (FDA). Prosedur
yang digunakan adalah metode dalam AOAC (1984). Komposisi
ransum yang digunakan dan komposisi campuran vitamin adalah
sebagai berikut:
Tabel 4. Komposisi Ransum yang Dianjurkan untuk
Penetapan PER
Bahan Campuran Jumlah (%)
Protein Y = (1,6 x 100) : (% N sampel)
*)
Minyak biji kapas 8 – (Y x (% ekstrak eter) : 100
Campuran garam 5 – (Y x (% kadar abu) : 100
Campuran vitamin 1
Selulosa 1 – (Y x (% kadar serat kasar) :
100
Air 5 – (Y x (% kadar air) : 100
Sukrosa atau pati jagung Untuk menjadikan 100%
*) untuk memperoleh kadar protein ransum = 10%
13