Page 30 - Pedoman-Evaluasi-Mutu-Gizi-dan-Non-Gizi-Pangan
P. 30
PDCAAS PDCAAS
PER NPR
pada pada
Produk Relatif Relatif
Tikus Manusia
(%)
Tepung Mustard 84 92 0 0
Zein (protein jagung) 1 1 0 0
Zein+Lisin+Metionin+Treonin+Triptofan 63 71 3 44
2.9 The Digestible Indispensable Amino Acid Score (DIAAS)
Beberapa kegunaan perhitungan menggunakan DIAAS yaitu
1) mengukur mutu protein pangan campuran dalam diet individu; 2)
mendokumentasi mutu asam amino pangan tunggal yang dapat
digunakan dalam menyusun diet agar mutu proteinnya meningkat
(prinsip komplementasi atau saling melengkapi); dan 3) keperluan
regulatori untuk memonitor kecukupan protein dari suatu produk
pangan.
Digestible indispensable amino acid score (DIAAS) merupakan
teknik penilaian mutu protein yang relatif baru. FAO/WHO pada
tahun 2013 mengusulkan DIAAS sebagai metode penilaian kualitas
protein menggantikan PDCAAS. Hal ini disebabkan oleh penetapan
PDCASS tidak memberikan nilai lebih pada protein dengan kualitas
tinggi, kurang mempertimbangkan pada produk yang mengandung
zat anti gizi, tidak mempertimbangkan bioavailabilitas asam amino,
serta kurang mempertimbangkan pada protein yang daya cernanya
rendah namun disuplementasi dengan asam amino pembatasnya.
DIAAS didapat dengan membandingkan jumlah asam amino yang
dicerna dengan kebutuhan. DIAAS tidak memandang kualitas
protein hanya sebatas daya cerna protein saja melainkan ditentukan
oleh daya cerna asam amino. Prosedur penetapan DIAAS menurut
FAO 2013 sebagai berikut:
21