Page 39 - Pedoman-Evaluasi-Mutu-Gizi-dan-Non-Gizi-Pangan
P. 39
Rantai Nama Sistematis Nama Umum
18 Oktadekanoat Stearat (Stearic)
(octadecanoic)
20 Eicosanoat (eicosanoic) Arakhidat
(Arachidic)
22 Docosanoat (docosanoic) Behenat (Behenic)
24 Tetracosanoat Lignoserat
(tetracosanoic) (Lignoceric)
b) Berdasarkan Tingkat Kejenuhan
Berdasarkan struktur kimianya, asam lemak dibedakan
menjadi asam lemak jenuh yaitu asam lemak yang tidak memiliki
ikatan rangkap. Sedangkan asam lemak yang memiliki ikatan
rangkap disebut sebagai asam lemak tidak jenuh, dibedakan
menjadi asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA) memiliki
1 (satu) ikatan rangkap, dan asam lemak tidak jenuh ganda
(PUFA) dengan 1 atau lebih ikatan rangkap.
Asam lemak esensial merupakan sebutan bagi asam
lemak yang tidak dapat dibuat sendiri oleh
suatu spesies hewan (termasuk manusia), atau dapat dibuat
tetapi tidak mencukupi kebutuhan minimal yang diperlukan untuk
memenuhi fungsi fisiologinya. Hal ini terjadi karena spesies yang
bersangkutan tidak memiliki atau memiliki tetapi kurang
fungsional, enzim yang bertanggung jawab dalam melakukan
sintesis asam lemak tersebut. Asam lemak esensial sebenarnya
terdiri dari asam linoleat (AL), asam linonenat (ALN), serta asam
arakidonat (AA). Asam lemak ini tidak dapat dibuat oleh tubuh
baik dari asam lemak lain maupun dari karbohidrat ataupun
asam amino.
30