Page 199 - Pola Sugesti Erickson
P. 199

Milton Erickson: Pola Sugesti dan Strategi Terapi




                              menegaskan kesanggupannya untuk melakukan apa pun agar pantatnya bisa
                              merasakan hangat. Setelah tiga jam bercakap-cakap untuk merumuskan masalah,
                              Erickson mengatakan bahwa terapi akan dijalankan, jika memungkinkan, sesuai
                              dengan keinginan perempuan itu.
                                Pembicaraan diteruskan untuk memberikan pemahaman tentang terapi. Dan karena
                              perempuan itu amat sangat menginginkan hipnosis, ia mudah sekali memasuki
                              keadaan somnambulistik. Ia benar-benar menunjukan diri sebagai subjek hipnotik
                              yang sangat kooperatif. Erickson menjelaskan kepada pasiennya bahwa sekalipun
                              masalahnya bisa dibereskan dengan hipnosis, tetapi sangat disarankan agar ia
                              melakukan latihan untuk mewujudkan seluruh fenomena hipnotik, sehingga ia siap
                              melakukan apa pun jika upaya membereskan masalahnya membutuhkan fenomena
                              hipnotik apa saja. Maksud sesungguhnya sugesti ini adalah untuk memastikan
                              penerimaan sepenuhnya dari pasien, dan meningkatkan dorongannya untuk
                              menjalankan sugesti yang disampaikan kepadanya.
                                Langkah berikutnya adalah meminta pasien melakukan “studi sistematis” untuk
                              mengisi bak mandinya dengan air yang pelan-pelan makin panas, sampai panasnya
                              cukup untuk membuka pori-pori kulitnya. Cukup kakinya saja yang ia masukkan ke
                              bak mandi. Setelah latihan keras, akhirnya ia bisa. Kepada pasien ini kemudian
                              dijelaskan panjang lebar dan sangat rinci tentang bagaimana syaraf-syaraf perasa
                              kehangatan di kulit tak mampu lagi menampung kehangatan dan harus
                              mengalirkannya ke syaraf-syaraf perasa hawa dingin. Karena itu permukaan kulit
                              bisa merinding dan mengeluarkan bintik-bintik seperti orang kedinginan. Contoh
                              untuk ini adalah bintik-bintik pada ayam yang direndam air panas sebelum dibului.
                              Keberhasilan dalam latihan ini menjadi landasan bagi keberhasilan terapi. Ini
                              memberikan bukti visual yang jelas kepada subjek bahwa hawa panas bisa
                              menghasilkan hawa dingin secara bersamaan dan itu bisa terjadi pada bagian tubuh
                              tertentu. Dengan cara ini, Erickson menyingkirkan keraguan pasien terhadap
                              pemahaman atau kompetensi terapis untuk menangani masalahnya.
                                Terapi kemudian dilanjutkan dengan menginduksi deep trance dan dengan
                              memberikan sugesti-sugesti yang membuat perempuan itu merasa nyaman dengan
                              dirinya sendiri. Kepadanya ditumbuhkan perasaan bangga yang meluap-luap bahwa
                              ia memiliki pengetahuan rahasia yang hanya akan ia sampaikan kepada Erickson,
                              yakni bahwa paling tidak satu bagian tubuhnya bisa menerima panas dan
                              memunculkan respons subjektif hawa dingin. Kemudian ditekankan kepadanya agar
                              selalu melihat hal itu sebagai kegembiraan yang hanya miliknya pribadi. Tujuan
                              sugesti ini adalah untuk meningkatkan perasaan gembiranya ata pengetahuan rahasia
                              tersebut dan untuk menangkal penghinaan oleh siapa pun yang pernah ia terima.
                                Kemudian, sedikit demi sedikit, sugesti diberikan sebagai berikut: karena betisnya
                              bisa mengaktifkan syaraf perasa hawa dingin saat menerima panas, maka begitu pula
                              syaraf-syaraf pahanya, pantatnya, dan perutnya. Untuk memperkuat penerimaannya



                                                                                                      199
   194   195   196   197   198   199   200   201   202   203   204