Page 155 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 155

4.  Sistem Ekonomi Ali-Baba. Sistem Ekonomi Ali-Baba mempunyai tujuan
                      memajukan pengusaha pribumi. Ali digambarkan sebagai pengusaha
                      pribumi, dan Baba sebagai pengusaha non pribumi khususnya Cina.
                      Dimana Ali si pemimpin  dalam nama saja,  sedangkan Baba,  mitra

                      Cinanya, menjalankan usaha tersebut. Sistem ini bukannya mendorong
                      berkembangnya kelas pedagang pribumi,  tetapi  sebaliknya malah
                      menciptakan suatu kelompok makelar lisensi.  Sistem ini  mengalami
                      kegagalan  karena pengusaha  pribumi  kurang berpengalaman  dan

                      hanya dijadikan alat oleh pengusaha non pribumi untuk mendapatkan
                      kredit dari pemerintah. 71
                  5.  Rencana Sumitro, Kebijakan ini  ditempuh pada masa pemerintahan
                      Kabinet Natsir. Sasarannya ditekankan terutama pada pembangunan

                      industri  dasar,  seperti  pendirian  pabrik-pabrik  semen,  pemintalan,
                      karung,  dan  percetakan.  Kebijakan  ini  diikuti  pula  dengan  usaha
                      peningkatan produksi, pangan, perbaikan prasarana, dan penanaman
                      modal asing. 72



            d)     Keberhasilan dan Kegagalan Ekonomi Liberal
                  Merujuk  pada  kondisi  politik  yang  terjadi  ketika  itu,  kondisi  ekonomi
            Indonesia  juga  bisa  dikatakan  tidak  dalam  kondisi  yang  baik.  Disamping

            itu  kebijakan-kebijakan pemerintah yang mayoritas dilakukan untuk
            mengembangkan para pengusaha-pengusaha Indonesia ternyata disikapi sangat
            lamban  oleh  mereka lamban, bahkan  ada  yang menyalahgunakan  kebijakan
            pemerintah tersebut. Bantuan kredit yang digelontorkan ternyata tidak efektif

            sehingga program pemerintah tidak berhasil. Padahal pemerintah pemberian
            kredit tersebut menambah beban keuangan pemerintah sehingga menjadi salah
            satu sumber defisit. Namun disamping kegagalan, ada gerakan-gerakan ekonomi
            pada masa ini patut diapresiasi. 73

                  Kabinet Sukiman yang memegang pemerintahan selama 10 bulan sejak
            April 1951 sampai Februari 1952 berusaha membatasi krisis moneter. Salah satu
            usaha yang ditempuh ialah melakukan nasionalisasi terhadap De Javasche Bank.


            71   Adnan Buyung Nasution, op. cit. h. 263
            72   Poesponegoro dan Notosusanto, Op.Cit, h. 336
            73   Ibid.. h. 333

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            151
   150   151   152   153   154   155   156   157   158   159   160