Page 192 - anzdoc.com_sejarah-nasional-indonesia-vi
P. 192

6)  Pembubaran Uni Indonesia-Belanda
                  Pembatalan  secara sepihak atas hasil-hasil  keputusan Konferensi Meja
            Bundar  oleh  Indonesia.  Pembatalan  itu  dibuat oleh  kabinet Burhanuddin
            Harahap pada Februari 1956. Kesepakatan dalam Konferensi Meja Bundar telah

            membebani anggaran negara selama lebih dari 5 tahun. Negara telah membayar
            82%  dari  seluruh  hutang  Indonesia  yang  telah  ditetapkan  dalam  Konferensi
            Maja Bundar.  Dari penjelasan  diatas dapat  disimpulkan bahwa kebijakan
                          15
            pemerintah dalam bidang ekonomi berupa pembentukan Badan Usaha Milik

            Negara (BUMN) dan nasionalisasi dapat dibilang berhasil mengusir perusahaan
            asing dari perekonomian Indonesia. Namun menimbulkan masalah baru karena
            biaya dari kebijakan tersebut yang tidak sedikit, seperti kurang baiknya kinerja
            BUMN yang baru.

                  Adapun  kelebihan  sistem demokrasi liberal adalah sebagai pembuat
            kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah  terjadi penyesuaian
            pendapat antara eksekusif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekusif dan
            legislatif berada pada satu patai ataua koalisi partai serta garis tanggung jawab

            dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.  Adanya pengawasan
            yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi berhati-
            hati dalam menjalankan pemerintahan, dan HAM dipegang teguh dan dijunjung
            tinggi oleh negara.

























                    Gambar 5.1 Karikatur Gunting Syafruddin untuk mengingatkan masyarakat.
                                     Sumber: www.google.co.id/image

            15   Budihabsari, Op.Cit. h.l 88

                                                  Sejarah Nasional Indonesia VI            188
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197