Page 130 - Perdana Menteri RI Final
P. 130
SUKARNO DAN HATTA: PERSAHABATAN “mereka sebagian besar orang turut-turutan Hatta juga mengungkapkan dalam konferensi PNI yang tersebar luas di kota-kota di Indonesia
DAN PERDEBATAN saja dahulu”. Hanya beberapa orang yang International Association of Asian Historian di membuat Indische Courant menamakan periode
115
Meskipun sama-sama berjuang untuk dapat diharapkan untuk mendukung gerakan Yogyakarta tahun 1974, bahwa partai tersebut pergerakan kebangsaan di akhir tahun 1920-an
memerdekakan Indonesia, keyakinan Sukarno ini, seperti Iskaq Tjokroadisurjo, Sartono, dan harus mengikuti prinsip-prinsip PI, meskipun sebagai “de moesim PNI”. 123
dan Hatta dalam membangun organisasi dan Darmawan, serta Soebardjo nanti ketika ia nonkooperasi tapi mengutamakan pembinaan
Ketika pemerintah kolonial mulai bersikap
cara-cara yang ditempuh organisasi seringkali kembali. Meskipun demikian, ide Hatta ini tidak organisasi dan bukannya mengembangkan politik
119
berseberangan. Perbedaan pendapat di antara disetujui oleh kelompok Algemeene Studieclub agitasi. Lebih dari itu, kongres nasional yang represif terhadap PNI, Hatta dengan
mereka dalam membangun pergerakan (AS), sebuah perkumpulan politik pemuda di diadakan setiap tahun mesti menyediakan forum keras menentang tindakan tersebut. Hatta
pertama kali mengemuka di tahun 1920-an. Bandung yang didirikan oleh Sukarno, Anwari, bagi wakil yang dipilih rakyat, termasuk para berpendapat bahwa polisi kolonial melakukan
Ketika Hatta masih menjadi pemimpin dari Iskaq, dan Tjiptomangunkusumo di tahun 1925. wakil yang berasal dari partai kooperasi namun penyalagunaan wewenang dengan melarang
PI, ia mengusulkan pergerakan di tanah air Rencana mendirikan Sarekat Rakyat Nasional dipilih rakyat. Kongres tersebut akan menjadi Sukarno dalam rapat PNI di Solo menggunakan
untuk membentuk suatu partai nasional yang Indonesia (SRNI) didukung oleh Iskaq dan badan perwakilan rakyat yang sesungguhnya kata-kata kemerdekaan dan pemerasan, serta
124
radikal, berpegangan kepada kebangsaan, dan Budhyarto yang merupakan bekas anggota yang akan membahas segala apapun problem berbicara terlalu lama di muka publik. Hatta
bisa menggerakkan massa untuk mendorong PI, namun mereka gagal mengangkat ide itu rakyat. Hal inilah, sebagai badan perwakilan juga bersikap keras terhadap penggeledahan
114
kemerdekaan. Hatta mengharapkan kawan- di Algemeene Studieclub. Malahan, Sukarno rakyat dan forum yang membicarakan masalah rumah-rumah anggota dan kegiatan PNI yang
kawannya di PI yang telah kembali ke Indonesia dan kawan-kawannya mendirikan dua tahun rakyat, akan membedakannya dari dewan dilakukan oleh pemerintah Belanda di 400
untuk mendorong cita-cita tersebut. Namun, kemudian Partai Nasional Indonesia. rakyat. 120 rumah di Jawa, 50 di Sumatera, 28 di Sulawesi,
para anggota PI yang telah pulang ke tanah dan beberapa lainnya di Kalimantan. Puncaknya
Gagalnya ide Hatta tersebut menimbulkan Namun, di luar perbedaan keyakinan politik
air kurang memegang peran garis depan galam ketika para pemimpin PNI, Sukarno, Gatot
berbagai analisis yang mencoba menganalisis tentang pembangunan pergerakan, Hatta
pergerakan nasional. Penghubung Hatta dengan Mangkupradja, Maskun, dan Supriadinata,
mengapa gagasannya tersebut tidak didukung mengakui kapasitas Sukarno dan pentingnya
tanah air adalah Sudjadi, seorang pegawai kantor ditangkapi, Hatta menulis artikel mengenai “De
oleh Algemeene Studieclub. Seorang sejarawan PNI dalam mempercepat tercapainya cita-cita
keuangan pemerintah di Jakarta. Sudjadi lah Vernietiging der PNI” pada bulan Januari 1931.
Australia, John Ingleson, mengatakan bahwa kemerdekaan. PNI adalah salah satu garda
yang memberikan laporan kepada Hatta bahwa Ia mengatakan bahwa penangkapan tersebut
terjadi perbedaan pandangan mengenai siapa depan pergerakan Indonesia yang paling keras
beberapa organisasi, seperti Budi Utomo, Jong merupakan suatu “penegakkan terhadap
yang lebih memahami situasi Indonesia antara mengecam penjajahan Belanda. Hatta merasa
Java, dan Jong Sumatranen Bond, tidak bisa prestise kekuasaan pemerintahan kolonial”
pengurus PI yang berada di Belanda dan bahwa PNI adalah kebangkitan kembali
didorong untuk menjadi organisasi yang lebih dan memang bermaksud menghancurkan PNI
116
AS yang berada di Bandung. Sementara gerakan di Indonesia yang telah jauh mundur
radikal. agar tidak melakukan perlawanan lagi kepada
itu, Deliar Noer menuliskan bahwa dari segi akibat dipukulnya PKI oleh pemerintah
pemerintah. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa
121
Hatta dalam suratnya kepada Sudjadi psikologi apa yang diungkapkan oleh Hatta kolonial. Prinsip politik PNI sama dengan
pengadilan terhadap keempat tokoh PNI itu
menyarankan agar partai yang menghimpun kurang perhitungan sebab mereka yang berada di PI, yaitu kemerdekaan, persatuan, berdikari,
kekuatan pergerakan politik nasional diberi Bandung tidak pernah berdiskusi dengan Hatta dan nonkooperasi. Namun, Hatta mengakui adalah sebuah komedi sebab banyak saksi
117
nama Sarekat Rakyat Nasional Indonesia dan tentu memiliki pertimbangannya sendiri. bahwa PNI adalah partai besar yang berhasil yang diatur oleh mereka untuk memperkuat
(Nationaal Indonesische Volkspartij). Ia memilih Terlepas dari itu, Hatta memiliki dugaannya menggalang partisipasi massa untuk bergerak argumen pemerintah. Namun, Hatta yakin
122
kata volk yang berarti rakyat atau bisa juga bangsa sendiri. Ia merasa bahwa rencana SRNI dianggap mendukung kemerdekaan Indonesia. bahwa meskipun para pemimpin politik ini
agar dapat menarik dukungan gerakan yang terlalu moderat karena didalamnya ada rencana Kekuatan PNI bukan hanya pada prinsip-prinsip dihukum, perjuangan kemerdekaan tidak akan
lebih besar. Namun, Hatta mengakui bahwa ia mengenai pemilihan umum dan ini dianggap yang dipopulerkannya, melainkan kemampuan hancur karena itu, sebab massa akan mencari
pesimis bahwa banyak dari anggota PI yang ikut berseberangan dengan politik nonkooperasi yang orasi Sukarno dan agitasi partai yang berhasil jalannya sendiri dalam memperjuangkan
118
serta mendorong gerakan ini, sebab menurutnya menolak sama sekali model dewan rakyat. menarik massa dalam jumlah besar. Kepopuleran kemerdekaannya.
118 PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959 PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959 119

