Page 131 - Perdana Menteri RI Final
P. 131

SUKARNO DAN HATTA: PERSAHABATAN   “mereka sebagian besar orang turut-turutan   Hatta  juga  mengungkapkan  dalam  konferensi   PNI yang tersebar luas di kota-kota di Indonesia
 DAN PERDEBATAN  saja dahulu”.  Hanya beberapa orang yang   International Association of Asian Historian di   membuat  Indische Courant  menamakan periode
 115
 Meskipun  sama-sama  berjuang  untuk  dapat diharapkan untuk mendukung gerakan   Yogyakarta tahun 1974, bahwa partai tersebut   pergerakan kebangsaan di akhir tahun 1920-an
 memerdekakan Indonesia, keyakinan Sukarno   ini, seperti Iskaq Tjokroadisurjo, Sartono, dan   harus mengikuti prinsip-prinsip PI, meskipun   sebagai “de moesim PNI”. 123
 dan Hatta dalam membangun organisasi dan   Darmawan, serta Soebardjo nanti ketika ia   nonkooperasi tapi mengutamakan pembinaan
                                                               Ketika pemerintah kolonial mulai bersikap
 cara-cara  yang  ditempuh  organisasi  seringkali   kembali. Meskipun demikian, ide Hatta ini tidak   organisasi dan bukannya mengembangkan politik
                     119
 berseberangan. Perbedaan pendapat di antara   disetujui oleh kelompok Algemeene Studieclub   agitasi.  Lebih dari itu, kongres nasional yang   represif  terhadap  PNI,  Hatta  dengan
 mereka  dalam  membangun  pergerakan  (AS), sebuah perkumpulan politik pemuda di   diadakan setiap tahun mesti menyediakan forum   keras menentang tindakan tersebut. Hatta

 pertama  kali mengemuka di tahun 1920-an.   Bandung yang didirikan oleh Sukarno, Anwari,   bagi wakil yang dipilih rakyat, termasuk para   berpendapat bahwa polisi kolonial melakukan
 Ketika Hatta masih menjadi pemimpin dari   Iskaq, dan Tjiptomangunkusumo di tahun 1925.   wakil yang berasal dari partai kooperasi namun   penyalagunaan wewenang dengan melarang
 PI, ia mengusulkan pergerakan di tanah air   Rencana  mendirikan  Sarekat Rakyat Nasional   dipilih rakyat. Kongres tersebut akan menjadi   Sukarno dalam rapat PNI di Solo menggunakan
 untuk membentuk suatu partai nasional yang   Indonesia (SRNI) didukung oleh Iskaq dan   badan perwakilan rakyat yang sesungguhnya   kata-kata kemerdekaan dan pemerasan, serta
                                                                                                  124
 radikal, berpegangan kepada kebangsaan, dan   Budhyarto yang merupakan bekas anggota   yang akan membahas segala apapun problem   berbicara terlalu lama di muka publik.  Hatta
 bisa menggerakkan massa untuk mendorong   PI, namun mereka gagal mengangkat ide itu   rakyat. Hal inilah, sebagai badan perwakilan   juga bersikap keras terhadap penggeledahan
 114
 kemerdekaan.   Hatta  mengharapkan  kawan-  di  Algemeene  Studieclub.  Malahan,  Sukarno   rakyat dan forum yang membicarakan masalah   rumah-rumah anggota dan kegiatan PNI yang
 kawannya di PI yang telah kembali ke Indonesia   dan kawan-kawannya mendirikan dua tahun   rakyat, akan membedakannya dari dewan   dilakukan oleh pemerintah Belanda di 400
 untuk  mendorong  cita-cita  tersebut.  Namun,   kemudian Partai Nasional Indonesia.  rakyat. 120  rumah di Jawa, 50 di Sumatera, 28 di Sulawesi,
 para  anggota  PI yang  telah pulang  ke tanah                dan beberapa lainnya di Kalimantan. Puncaknya
 Gagalnya ide Hatta tersebut menimbulkan   Namun, di luar perbedaan keyakinan politik
 air kurang memegang peran garis depan galam                   ketika para pemimpin PNI, Sukarno, Gatot
 berbagai analisis yang mencoba menganalisis   tentang  pembangunan  pergerakan,  Hatta
 pergerakan nasional. Penghubung Hatta dengan                  Mangkupradja, Maskun, dan Supriadinata,
 mengapa  gagasannya tersebut  tidak didukung   mengakui  kapasitas  Sukarno  dan  pentingnya
 tanah air adalah Sudjadi, seorang pegawai kantor              ditangkapi, Hatta menulis artikel mengenai “De
 oleh Algemeene Studieclub. Seorang sejarawan   PNI dalam mempercepat tercapainya cita-cita
 keuangan pemerintah di Jakarta. Sudjadi lah                   Vernietiging der PNI” pada bulan Januari 1931.
 Australia, John Ingleson, mengatakan bahwa   kemerdekaan. PNI adalah salah satu garda
 yang memberikan laporan kepada Hatta bahwa                    Ia mengatakan bahwa penangkapan tersebut
 terjadi perbedaan pandangan mengenai siapa   depan pergerakan Indonesia yang paling keras
 beberapa organisasi, seperti Budi Utomo, Jong                 merupakan    suatu  “penegakkan    terhadap
 yang  lebih  memahami  situasi  Indonesia  antara   mengecam penjajahan Belanda. Hatta merasa
 Java, dan Jong Sumatranen Bond, tidak bisa                    prestise kekuasaan pemerintahan kolonial”
 pengurus PI yang berada di Belanda dan   bahwa PNI adalah kebangkitan kembali
 didorong untuk menjadi organisasi yang lebih                  dan memang bermaksud menghancurkan PNI
 116
 AS  yang  berada  di  Bandung.   Sementara   gerakan di Indonesia yang telah jauh mundur
 radikal.                                                      agar tidak melakukan perlawanan lagi kepada
 itu, Deliar Noer menuliskan bahwa dari segi   akibat dipukulnya PKI oleh pemerintah
                                                               pemerintah. Selanjutnya, ia mengatakan bahwa
                       121
 Hatta  dalam  suratnya  kepada  Sudjadi  psikologi apa yang diungkapkan oleh Hatta   kolonial.  Prinsip politik PNI sama dengan
                                                               pengadilan terhadap keempat tokoh PNI itu
 menyarankan agar partai yang menghimpun   kurang perhitungan sebab mereka yang berada di   PI, yaitu kemerdekaan, persatuan, berdikari,
 kekuatan pergerakan politik nasional diberi   Bandung tidak pernah berdiskusi dengan Hatta   dan nonkooperasi. Namun, Hatta mengakui   adalah sebuah komedi sebab banyak saksi
 117
 nama Sarekat Rakyat Nasional Indonesia   dan tentu memiliki pertimbangannya sendiri.    bahwa PNI adalah partai besar yang berhasil   yang diatur oleh mereka untuk memperkuat
 (Nationaal Indonesische Volkspartij). Ia memilih   Terlepas dari itu, Hatta memiliki dugaannya   menggalang partisipasi massa untuk bergerak   argumen pemerintah. Namun, Hatta yakin
                                                        122
 kata volk yang berarti rakyat atau bisa juga bangsa   sendiri. Ia merasa bahwa rencana SRNI dianggap   mendukung  kemerdekaan  Indonesia.    bahwa meskipun para pemimpin politik ini
 agar dapat menarik dukungan gerakan yang   terlalu moderat karena didalamnya ada rencana   Kekuatan PNI bukan hanya pada prinsip-prinsip   dihukum, perjuangan kemerdekaan tidak akan
 lebih besar. Namun, Hatta mengakui bahwa ia   mengenai pemilihan umum dan ini dianggap   yang dipopulerkannya, melainkan kemampuan   hancur  karena  itu,  sebab  massa akan mencari
 pesimis bahwa banyak dari anggota PI yang ikut   berseberangan dengan politik nonkooperasi yang   orasi Sukarno dan agitasi partai yang berhasil   jalannya sendiri dalam memperjuangkan
 118
 serta mendorong gerakan ini, sebab menurutnya   menolak sama sekali model dewan rakyat.    menarik massa dalam jumlah besar. Kepopuleran   kemerdekaannya.




 118  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959           PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  119
   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135   136