Page 29 - Perdana Menteri RI Final
P. 29
11
dibaca masyarakat umum. Sewaktu Sjahrir tiba Salah satu inisiatif Sjahrir bersama Pemuda sukarela diminta tiap bulan mengirim satu piring mengatakan “Ik geef my gewonnen, o wyze heer”
di Bandung, buletin AID menurunkan laporan Indonesia yang penting adalah pendirian nasi ditambah sedikit lauk pauk untuk makanan (saya menyerah, ya tuan yang amat tahu). 23
20
tentang percobaan pemberontakan komunis di sekolah rakyat untuk memberantas buta huruf para pengajar. Sekolah ini mampu bertahan
Batavia, Jawa Barat, dan Sumatera Barat, kepada bernama Tjahja Volksuniversiteit. Dari nama sampai tahun 1938. Namun, karena kesukaran MENDEBAT BUNG KARNO
pemerintah kolonial. Para pelajar Bandung sekolah ini “cahaya” dan “universitas rakyat” teknis, seperti kesulitan mendapatkan pengajar
Bandung merupakan salah satu pusat dari
rupanya ingin tahu berita pemberontakan PKI (Volksuniversiteit) tercermin upaya dari Pemuda dan mahalnya biaya pemeliharaan sekolah,
pergerakan antikolonial Indonesia di awal abad
yang gagal tersebut. Indonesia membangun pendidikan rakyat agar disamping ketatnya pengawasan dinas intelijen
ke-20. Di kota ini, banyak dari tokoh pergerakan
mereka terdidik dan mendapatkan pencerahan. Belanda terhadap sekolah-sekolah nasional
penting menamatkan studi atau sekolahnya. Di
Kesadaran berpolitik Sjahrir mekar pertama
Universitas ini dibangun tidak hanya untuk seperti Tjahja menyebabkan sekolah ini tidak
AMS, misalnya, Sjahrir satu sekolah dengan
kalinya di Bandung. Pada tahun 1927, Sjahrir
mengajar membaca dan menulis, namun juga dapat bertahan. Meskipun demikian, pendirian
bersama sepuluh orang temannya membentuk tokoh-tokoh masa depan Indonesia, seperti
mengajarkan pelajaran bahasa asing, ekonomi, sekolah Tjahja ini merupakan awal terbentuknya
Moh. Natsir (menteri penerangan dalam
himpunan pemuda nasionalis yang berasaskan
16
matematika, fisika, serta pelajaran lainnya. Di keyakinan Sjahrir bahwa pendidikan merupakan
kabinet pertama Sjahrir), Burhanuddin (menteri
persatuan bangsa: Jong Indonesie. Dalam statuta
antara enam ratus orang yang terdaftar sebagai pondasi yang paling vital dalam menggerakkan
penerangan negara Indonesia Timur), dan
Jong Indonesie di tahun 1927 disebutkan bahwa
murid, terdapat kuli, petani, pekerja, beberapa perubahan. Hal ini kelak diaplikasikan olehnya
Hamdani (residen Cirebon waktu perundingan
tujuan organisasi ini adalah mendorong kesatuan
puluh wanita, dan orang tua berusia di atas bersama dengan Hatta ketika membangun 24
di Linggarjati). Organisasi nasionalis penting
nasional Indonesia melalui gerakan pramuka,
empat puluh tahun. Meskipun sekolah ini cukup organisasi Pendidikan Nasional Indonesia atau
di tahun 1920-an, Partai Nasional Indonesia
olahraga, jurnal, selebaran, dan pertemuan
populer, bagi para petani atau kuli yang tidak yang populer disebut sebagai PNI baru. (PNI), juga lahir di kota metropolitan ini. PNI
12
atau rapat-rapat. Di bulan Desember 1927
menguasai bahasa asing dan hanya menguasai
nyaris mendominasi politik nasional Indonesia
nama organisasi ini berubah menjadi Pemuda Di masa sekolah AMS ini, menurut Subadio
bahasa Sunda, mereka sulit untuk mendapatkan pasca penumpasan PKI di tahun 1927. Sebagai
Indonesia. Organisasi ini tidak hanya berpusat Sastrosatomo, Sjahrir telah melihat secara kritis
manfaat dari mempelajari bahasa asing dalam
partai yang mengedepankan agitasi massa, PNI
di Bandung, namun di penghujung tahun 1928 kolonialisme Belanda lebih mengutamakan
aktivitas keseharian mereka. Orang-orang
berhasil dalam memobilisasi rakyat kecil untuk
Pemuda Indonesia telah menyebar sampai kekuasaan daripada menegakkan keadilan dan
kotalah yang bertahan pada lembaga pendidikan bersama-sama bergerak melawan pemerintah
21
Batavia, Yogyakarta, dan Surabaya. Bagian kebenaran untuk bangsa Indonesia. Ia merasa
ini dan kuliah diberikan dalam bahasa Belanda kolonial.
pemudi organisasi ini, Putri Indonesia, memiliki bahwa kolonialisme Belanda memperlakukan
atau Melayu. 17
13
cabang di Bandung, Surabaya, dan Batavia. rakyat Indonesia secara tidak adil, menipu, dan Di akhir tahun 1920-an inilah awal
Untuk menyebarkan gagasan-gagasannya kepada Tjahja Volksuniversiteit ini didirikan di beberapa tidak terhormat. Meskipun begitu, Sjahrir tidak melambungnya nama Sukarno sebagai
masyarakat luas, Pemuda Indonesia menerbitkan tempat di sekeliling Bandung, seperti di mengembangkan rasa benci dan permusuhan pemimpin kharismatis yang sangat populer di
tiga majalah dalam cabang-cabangnya: Jong Cimindi, Ujungberung, di kampung Badjanegara terhadap Belanda atau Barat, sebaliknya ia lebih kalangan pergerakan dan rakyat kebanyakan.
22
Indonesie di Bandung, Kabar Kita di Surabaya, jurusan Lembang dan di Regentsweg yang mementingkan pengertian. Ia berani dan mau Para tokoh pelajar dan pemuda yang berada
14
18
Soeara Kita di Yogyakarta. Di awal tahun 1929, menjadi jalan Kabupaten. Pemuda Indonesia bertukar gagasan atau menyatakan pendapatnya di Bandung banyak pula yang mengagumi
anggota Pemuda Indonesia sudah mencapai mampu memperluas cabang-cabang Tjahja mengenai kolonialisme dengan orang-orang ketokohan Sukarno. Meskipun Sjahrir tidak
15
300 orang di Bandung. Untuk memperkuat Volksuniversiteit sampai ke Batavia dan Belanda yang kenal dengan dirinya. Misalnya, masuk ke dalam PNI seperti yang banyak
organisasi dan kegiatan-kegiatannya, Pemuda Yogyakarta, meskipun pendidikan di Bandung Sjahrir terkenal di kalangan siswa AMS karena dilakukan oleh kawan-kawannya, namun ia
Indonesia memiliki toko koperasi yang menjual merupakan yang paling maju dan menjadi ia berani berdebat dengan kepala sekolah dan bersama teman-temannya di AMS sering
19
cinderamata kerajinan tradisional, di samping acuan. Guru-guru sekolah ini merupakan guru-guru Belanda tentang penjajahan Belanda. menjumpai tokoh pergerakan nasionalis kiri yang
iuran yang didapatkan dari para anggota dan juga aktivis-aktivis cabang yang mengajar secara Bahkan kepala sekolah AMS Bandung, bermukim di Bandung, termasuk di antaranya
sumbangan dari pendapatan yang didapatkan sukerala setiap sore hari. Para orang tua tidak Dr. Bessem, dengan jengkel mengolok-olok Sukarno, Tjiptomangunkusumo, Dr. Samsi, dan
25
dari pertunjukkan Batovis. diminta membayar uang sekolah, hanya secara Sjahrir dengan bertekuk lutut di depannya dan Ir. Anwari. Sjahrir beberapa kali menghadiri
16 PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959 PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959 17