Page 34 - Perdana Menteri RI Final
P. 34

51
                           kedok sosialisme religius.  Kelompok mahasiswa   bahkan dipersiapkan menjadi bibit pemimpin PI                         kursi pimpinan PI di tahun 1929, Abdullah      dengan keluarga Sol Tas, Sjahrir berpamitan
                           ini lebih radikal, mereka mendukung Indonesia   selanjutnya oleh Moh. Hatta, yang sama-sama                            Sukur diangkat menjadi ketua atas usulan dari   sambil  mengucapkan  bahwa  kepulangannya
                                                                 52
                           merdeka sesegera mungkin dari Belanda.  Di     berasal dari Minangkabau. Dalam lingkungan                              Hatta. Setahun berikutnya, Sjahrir dengan      “untuk mendidik bangsanya dan sekaligus untuk
                                                                                                                                                                                                                              60
                           dalam perkumpulan mahasiswa, barangkali        pergerakan antikolonial, nama Hatta telah                               cepat meroket di organisasi ini dan terpilih   mendapatkan pengaruh politik”.  Di tahun 1931,
                           Sjahrir adalah sedikit orang yang mempelajari   diakui  kebesaran  namanya.  Bahkan,  Sukarno                          menjadi sekretaris PI, kedudukan tertinggi     Sjahrir pulang untuk membantu “Golongan
                                                          53
                           sosialisme secara sungguh-sungguh.  Bacaannya   dan para tokoh-tokoh penting pergerakan                                ketiga dalam organisasi dan bahkan menjadi     Merdeka” yang atas usul Hatta kepada rekannya
                           merentang dari Karl Marx dan Fredriech Engels,   tanah air setia mengikuti kabar mengenai                              orang kedua setelah ketua.                     di tanah air, Sudjadi, telah merintis penerbitan
                           Rosa Luxemburg, Hilferding, Karl Kautsky,      sepak terjang PI dan terbitannya  Indonesia                                                                            majalah bernama  Daulat Ra’ jat. Majalah ini
                           Otto Bauer, sampai Hendrik de Man.             Merdeka. Pengaruh Hatta tidak diragukan besar                           Namun, berita di tanah air mengabarkan suatu   sesuai namanya akan  mewujudkan  kedaulatan
                                                                                                                                                  kemunduran dalam pergerakan kemerdekaan
                                                                          di dalam mendorong gagasan kemerdekaan                                                                                 rakyat “Karena rakyat itu yang utama dan rakyat
                           Bahkan, untuk  memperdalam pengetahuannya                                                                              Indonesia. Sukarno, pemimpin utama kaum
                                                                          Indonesia, kesatuan, dan kebangsaan. Ia                                                                                itu yang mempunyai kedaulatan kekuasaan …
                           tentang sosialisme, Sjahrir bergabung langsung                                                                         nasionalis, ditangkap dan dipenjarakan oleh
                                                                          dianggap musuh utama pemerintah Belanda                                                                                Hidup dan matinya rakyat Indonesia tergantung
                           dengan  serikat  buruh,  sambil  bekerja  di  sana                                                                     pemerintah  kolonial  di  akhir  Desember  1929.
                                                                                                                                                                                                                       61
                                                                          akibat aktivitas-aktivitas radikalnya dalam                                                                            kepada semangat rakyat”.  Hatta dan Sjahrir juga
                           mencari pendapatan. Ia bekerja pada sekretariat                                                                        Dengan ditangkapnya Sukarno dan para
                                                                          mempropagandakan kemerdekaan Indonesia,                                                                                meminta kader-kader dari Golongan Merdeka
                           Federasi Buruh Transportasi Internasional.
                                                                          tidak hanya di tanah air tetapi juga di lingkaran                       pemimpinnya, PNI kemudian dibubarkan oleh      dari  berbagai kota  untuk  berkumpul  dan
                           Meskipun, sebetulnya tidak ada pekerjaan
                                                                          antiimperialisme Eropa. Karena keterlibatannya                          Mr. Sartono. Sjahrir menulis bahwa “dengan     mengadakan pertemuan untuk membicarakan
                                                           54
                           rutin harian di serikat tersebut.  Namun,
                                                                          yang semakin mengkhawatirkan dalam gerakan                              dipenjarakannya Sukarno, satu babak dari       satu pendirian wadah organisasi baru. Akhirnya,
                           Sjahrir  memiliki  keyakinan  bahwa  “kehidupan                                                                                                         58
                                                                          antikolonialisme  di  Eropa,  Hatta  dituduh                            pergerakan rakyat telah berakhir”.  Namun,     pertemuan itu memunculkan satu organisasi
                           sosialisme yang sesungguhnya dapat ditemukan
                                                                          melakukan kegiatan subversi menggulingkan                               ia menambahkan bahwa “kasus Sukarno            bukan partai bernama Pendidikan Nasional
                                             55
                           pada  kelas pekerja”.  Seperti  yang dikatakan
                                                                          pemerintah kolonial. Ia ditahan selama beberapa                         adalah pelajaran bagi rakyat Indonesia … Kita   Indonesia, disingkat sebagai PNI-pendidikan
                           Tas bahwa Sjahrir melakukan “ziarah murni”,
                                                                          bulan di penjara, namun diputuskan tidak                                sekarang menyonsong babak baru di depan        atau PNI-baru.
                           suatu penyelaman spiritual ke dalam kalangan                                                                               59
                                                                          bersalah setelah pembelaan tim pengacaranya                             kita”.  Kekosongan kepemimpinan dalam
                           proletariat. Sjahrir memang tidak mau setengah-                                                                                                                       Setibanya di Indonesia, Sjahrir segera memimpin
                                                                          berhasil.                                                               pergerakan pasca pembubaran PNI segera
                           tengah. Dalam mendalami pemikiran sosialisme,                                                                                                                         PNI-baru dan membangun organisasi ini.
                                                                                                                                                  direspons oleh Hatta dan Sjahrir. PNI yang
                           ia berkelana ke kiri, berkawan dengan aktivis-  Menurut Hatta, Sjahrir sebagai salah satu                              dibubarkan kemudian digantikan oleh Partindo   Model organisasi PNI-baru memiliki kontras
                           aktivis  radikal,  sampai masuk  ke pergaulan
                                                                          mahasiswa Indonesia baru di Belanda gembira                             yang didirikan pula oleh Mr. Sartono sebagai   yang signifikan dengan model yang dibangun
                           kaum anarkis yang menolak segala hal berbau    mendengar kemenangan PI di pengadilan.                                                                                 oleh PNI atau Partindo. Bila PNI atau
                                                                                                                                                  wadah menghimpun orang-orang eks PNI
                           kapitalisme. 56
                                                                          Pasca   pembebasannya,     Hatta   semakin                                                                             Partindo menekankan pada penggalangan
                                                                                                                                                  dan tokoh-tokoh pergerakan lainnya. Namun,
                                                                          gelisah memikirkan sekolahnya dan mencari                               Hatta dan Sjahrir tidak setuju dengan langkah-  massa  dan pertemuan  massa besar yang diisi
                           PARTAI KADER SEBAGAI KUNCI                     pengganti dirinya sebagai pemimpin PI.                                                                                 oleh orasi berapi-api para pemimpinnya untuk
                           PERLAWANAN                                                                                                             langkah itu dan menganggap model organisasi
                                                                                                                                                                                                                           62
                                                                          Di tahun 1929, Hatta mengatakan bahwa                                                                                  membangun semangat rakyat , sebaliknya PNI-
                                                                                                                                                  yang dibangun oleh Partindo tidak menawarkan
                           Meskipun berkelana  ke sana ke  mari           ia akan segera berhenti sebagai pemimpin                                                                               baru mengembangkan kaderisasi anggota untuk
                                                                                                                                                  sesuatu yang baru di dalam pergerakan.
                           mempelajari sosialisme, Sjahrir tidak lupa     PI dan akan mendidik kader baru untuk                                                                                  dididik menjadi calon-calon pemimpin di tengah
                                                                                                                                                                                                       63
                           perjuangan  negerinya  melawan  penjajahan     menggantikannya. Ia menyebutkan beberapa                                Akhirnya, disepakati bahwa Sjahrir diminta     rakyat.  Kunci utama dalam pergerakan ketika
                           Belanda. Ia bergabung  dengan Perhimpunan      nama, seperti Abdullah Sukur, mahasiswa                                 oleh rekan-rekannya untuk pulang sementara     itu (untuk menyiapkan masa depan) bagi PNI-
                           Indonesia (PI) yang memiliki reputasi sebagai   hukum  yang  berasal  dari  Ambon,  Rusbandi,                          ke tanah air melanjutkan pergerakan nasional   baru adalah pendidikan. PNI-baru meyakini
                           pembangkang pemerintah kolonial. Sjahrir       mahasiswa hukum di Universitas Leiden, dan                              sambil menunggu Hatta pulang menyelesaikan     bahwa dalam mendorong kemerdekaan hal
                                                                                        57
                           masuk ke dalam organisasi itu dibimbing dan    Sutan Sjahrir.  Ketika Hatta meletakkan                                 studinya di Rotterdam. Dalam perpisahannya     mutlak yang diperlukan adalah rakyat Indonesia




                           22    PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959                                                                                                                  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  23
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39