Page 30 - Perdana Menteri RI Final
P. 30

rapat umum PNI dan sesekali mengikuti          tentang watak provinsialis dari gerakan pemuda                          Konflik  di Bandung merupakan awal dari        organisasi  ini  sebagai  “modal  menampung
                           perdebatan di dalam lingkaran politik Sukarno.   dan perlunya gerakan pemuda kedaerahan                                persitegangan Sukarno dan Sjahrir yang         dan mempersatukan segenap perkumpulan-
                                                                                                                                                                                                                                           34
                           Sementara itu, Sukarno sendiri ada kalanya     bergabung ke dalam satu wadah perkumpulan                               memiliki riwayat panjang di masa pergerakan,   perkumpulan kedaerahan pada waktunya”.
                                                                                                            29
                           diminta  untuk berbicara  dalam  pertemuan     pemuda yang berasas kebangsaan.  Dalam                                  penjajahan Jepang, Revolusi, sampai Demokrasi   Dalam tahun-tahun ini, menyitir pendapat
                                            26
                           Pemuda Indonesia.  Kolega Sukarno di PNI,      sebuah sesi, Sukarno terlibat dalam perdebatan                          Terpimpin. Hubungan politik Sukarno dan        Gerry van Klinken, telah timbul kesadaran
                           Mr. Soenarjo, diminta sebagai penasihat bagi   dengan Suwarni, ketua Putri Indonesia yang juga                         Sjahrir bila diibaratkan memang seperti air    di   kalangan    pemuda    bahwa    gagasan
                           Pemuda Indonesia. Studi klub Sjahrir, Patriae   teman dekat Sjahrir (nantinya istri Mr. Karim                          dan api. Keduanya sulit bersatu dalam waktu    provinsialisme sebagai konsepsi yang cocok
                                                                                                                                                                                                                                           35
                           Scientiaeque, acap kali menggunakan paviliun   Pringgodigdo, Sekretaris Negara). Sukarno                               lama dan sering berbeda pandangan, meskipun    bagi Indonesia masa depan telah kadaluwarsa.
                           taman Iskaq Tjokrohadisurjo, tokoh PNI dan     dikritik oleh Suwarni, yang dijuluki “Madam Sun                         sama-sama berjasa dalam membangun bangsa.      Selain menggunakan nama Pemuda Indonesia
                                                 27
                           teman dekat Sukarno.  Pemuda Indonesia         Yat Sen” karena tidak mau kalah dalam berdebat,                         Terlepas dari itu, meskipun sempat bersitegang   yang lebih mencerminkan gagasan kebangsaan
                                                                                                                    30
                           disebutkan dalam  laporan  kepolisian Belanda   karena terlalu membanggakan partainya.                                 dalam rapat Pemuda Indonesia, setamatnya dari   daripada  kedaerahan,  organisasi  ini  juga
                           merupakan laboratorium penggemblengan calon    Kritikan Suwarni membuat suasana pertemuan                              AMS Sjahrir sempat bertemu dengan Sukarno      memilih “merah putih” sebagai bendera
                           pemimpin bagi PNI. Sukarno berpidato dalam     menjadi panas. Sukarno yang agak hilang                                 untuk memberitahukan kelanjutan studinya       lambang dan seringkali dalam pertemuannya
                                                                                                                                                                                                                               36
                           pertemuan Pemuda Indonesia di bulan Maret      kesabaran kemudian membentak Suwarni dalam                              di Belanda. Sukarno memberi nasehat kepada     menggunakan bahasa Indonesia.
                           1928 bahwa organisasi ini dan PNI merupakan    bahasa Belanda dengan sikap yang canggung.  31                          Sjahrir agar menyelesaikan studinya di Belanda
                                                                                                                                                                                                 Dalam sebuah pementasan Pemuda Indonesia di
                                                            28
                           “satu kesatuan yang tak terpisahkan”.                                                                                  dengan baik sebelum ikut berkecimpung
                                                                          Melihat hal tersebut, Sjahrir segera mengambil                                                                         bulan April 1928, tema-tema seperti “tanah air”,
                                                                                                                                                  dalam pentas pergerakan di tanah air. Namun,
                           Sukarno dan Sjahrir memiliki perbedaan usia    sikap dengan mengetukkan palu ke maja dan                                                                              “ibu pertiwi”, “anti-feodalisme”, ditampilkan.
                                                                                                                                                  krisis pergerakan nasional dan juga keaktifan
                           sembilan  tahun.  Meskipun  begitu,  keduanya   memperingatkan Sukarno agar tidak banyak                                                                              Ceritanya tentang seorang putri priyayi
                                                                                                                                                  Sjahrir di dalam pergerakan sosialisme dan
                           memiliki banyak kesamaan–dan juga perbedaan    menggunakan bahasa Belanda dalam rapat                                                                                 yang sangat progresif mendukung gagasan
                                                                                                                                                  perburuhan di Belanda daripada berkuliah
                           tentunya. Latar  belakang keluarganya  dan     nasional dan tidak berbicara kasar terhadap                                                                            kemerdekaan tanah air, sementara ayahnya yang
                                                                                                                                                  terpaksa membuatnya meninggalkan kuliahnya
                                                                                                      32
                           pendidikannya sama: berasal dari keluarga      kaum perempuan yang hadir.  Sukarno yang                                                                               merupakan priyayi menolak gagasan kemajuan
                                                                                                                                                  di Belanda.
                           terpandang dan berpendidikan Barat. Keduanya   terpandang di kalangan pemuda sebagai                                                                                  semacam itu. Sandiwara tersebut menampilkan
                           dikenal flamboyan, meskipun bakat flamboyan    tokoh nasionalis terkemuka terkejut dengan                                                                             Dr. Tjiptomangunkusumo sebagai lambang
                                                                                                                                                  SJAHRIR DAN SUMPAH PEMUDA
                                                                          tindakan yang diambil Sjahrir. Namun, Sukarno
                           Sjahrir lebih tampak sejak dini dibanding                                                                                                                             priyayi progresif yang menolak feodalisme
                                                                          menyadari kekeliruannya dan mengucapkan                                 Ketika Sjahrir membentuk Jong Indonesie
                           Sukarno. Keduanya memiliki ketertarikan                                                                                                                               dan mendukung gagasan kemerdekaan. Cerita
                                                                          permintaan maaf. Kemungkinan kultur Medan                               sebagai wadah pergerakan pemuda di Bandung,
                           secara mendalam pada soal-soal kebudayaan:                                                                                                                            ditutup dengan orangtua sang putri dan para
                                                                          dan Minangkabau yang lebih terbuka dan terus                            kesadarannya   tentang   kebangsaan   telah
                           sastra, musik, dan teater. Baik Sjahrir dan                                                                                                                           priyayi yang membenarkan perjuangan kaum
                                                                          terang membuat Sjahrir tidak segan mengkritik                           matang. Penamaan organisasi Jong Indonesie
                           Sukarno sama-sama dikenal tukang debat sejak                                                                                                                          muda dan pemimpin rakyat Dr. Tjipto. 37
                                                                          Sukarno. Tentu saja apa yang dilakukan oleh                             telah mencerminkan keyakinan para anak muda
                           masih muda. Dua-duanya berani dan tegas
                                                                          Sjahrir membuat suasana pertemuan menjadi                               organisasi tersebut atas kesadaran itu. Bahkan   Kesadaran kebangsaan yang semakin matang di
                           menyampaikan pendapatnya di tengah-tengah
                                                                          canggung. Sebabnya bagi para pemuda yang                                nama organisasi tersebut diterjemahkan ke      kalangan pemuda mencapai klimaksnya dalam
                           rapat umum.
                                                                          berusia 19 dan 20 tahunan yang hadir dalam                              dalam bahasa Indonesia, Pemuda Indonesia,      Kongres Pemuda Kedua di Batavia pada bulan
                           Dalam sebuah rapat yang diadakan oleh Pemuda   rapat itu, Sukarno adalah pemimpin bangsa,                              setahun sebelum Kongres Pemuda Kedua di        Desember 1928. Semangat kebangsaan yang
                           Indonesia, Sukarno yang menghadiri rapat       ketua umum PNI yang beranggotakan puluhan                               bulan Desember 1928. Dengan penamaan           menyala-nyala di kalangan pemuda mendorong
                                                                                    33
                           tersebut untuk memberikan pendapatnya pernah   ribu orang.  Sementara itu, popularitas Sjahrir                         organisasi Pemuda Indonesia dan Pemudi         munculnya fusi di antara organisasi-organisasi
                           didebat oleh Sjahrir yang jauh lebih junior dalam   sebagai pemimpin pergerakan belum bisa                             Indonesia, menurut Hamdani, Sjahrir dan        kepemudaan yang provinsialis. Yang terpenting
                           dunia pergerakan. Rapat tersebut membicarakan   dibandingkan dengan “sang putera fajar”.                               kawan-kawan telah bermaksud menjadikan         adalah di antara para pemuda ini sepakat untuk





                           18    PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959                                                                                                                  PERDANA MENTERI REPUBLIK INDONESIA 1945 - 1959  19
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35