Page 245 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 245

menyertai hubungan perdagangan,   bahwa ia (Raja Soliman) tak bisa   batu-batu nisan, di suasana pinggiran,   mempertahankan pandangan budaya
 tidak hanya mengalami berbagai tipe   membiarkan setiap kesewenangan,   bukan di pusat kekuasaan atau budaya.   kosmopolitannya, bila bukan hubungan
 pertemuan dan perbenturan kultural,   mereka harus membayar dengan   Karena itulah setelah kekuasaan   langsung dagangnya. Sebagai pemegang
 tetapi juga menciptakan sejumlah basis   kematian bila saja yang tersentuh adalah   Islam berdiri, perhatian utama ialah   warisan Wall Sanga—para wali berasal
 pembentukan tradisi yang, seperti   kehormatan. 63  pemupukan gaya hidup keislaman, yang   dari pesisir—kota-kota pesisir, terutama
 disebutkan di atas, mengacu pada   dipantulkan oleh ajaran moral  serta   Cirebon, mengembangkan karya-karya
                                       64
 suasana politik dan kebudayaan tertentu.   Memang yang disentuh Spanyol   peralihan simbol kultural dari situasi   mistik Islam. Sedangkan di kraton pusat
 Pembentukan tradisi integrasi di Aceh,   tidaklah sekedar kehormatan, tetapi   Ciwa-Budhistik ke suasana Islam.  Hal-  di pedalaman, karya-karya sastera dan
                                          65
 Bugis-Makassar, Sulu, Maguindanao   hak hidup (1575) dari kekuasaan Islam   hal ini cukup penting yang tak dapat   filsafat pra-Islam kembali dipakai salah
 dan sebagainya tidak dapat dipisahkan   yang baru saja berdiri. Tetapi perintah   diabaikan tetapi pengalaman historis   satu sumber bagi berbagai pemikiran
 dari jalur perdagangan yang sedang   untuk menghancurkan “orang-orang   sebagai akibat tekanan luar yang berbeda   kebudayaan baru.  Tetapi dominasi
                                                                    66
 berlangsung. Jatuhnya Malaka ke tangan   Moro” di Sulu dan Mindanao, kepada   tak pula bisa diabaikan. Bagaimanakah   politik telah berada di tangan VOC.
 Portugis mengakibatkan terpencarnya   Panglima pasukan Spanyol adalah awal   sekiranya jika VOC tak terlibat   Akibatnya, perkembangan ini tidak
 para pedagang Islam ke mana-mana.   dari perang- perang yang meliputi tiga   dalam dinamika internal Mataram?   saja mempertajam perbedaan sistem
 Jatuhnya Malaaaaaa seakan-akan   abad. Perang-perang ini memperteguh   Bagaimanakah jadinya dengan berbagai   negara maritim dan agraris, seperti
 menjadi pendorong bagi munculnya dan   tradisi integrasi internal di kalangan   perang suksesi, yang sering melibatkan   pernah dikatakan oleh van Leur, atau
 tumbuhnya pusat-pusat perdagangan   masyarakat “Moro”, tetapi sekaligus   pesantren, tak dicampuri Belanda? VOC   menjadikan kehidupan di pesisir sebagai
 baru. Begitu pulalah halnya dengan   menghalangi kemungkinan salah satu   jauh terlibat di dalam setiap peristiwa   pola kebudayaan Pesisir yang khas,
 penghinaan VOC terhadap Makassar   pusat kekuasaan untuk tampil sebagai   dan konflik internal dan mempengaruhi   tetapi juga mengukuhkan perkembangan
 bahkan mendorong pelaut dan   pemersatu. Kecuali kesultanan Sulu,   jalan peristiwa. Bergesernya pusat   kearah tradisi dialog.
 advonturis Bugis-Makassar menjadikan   kerajaan suku-bangsaTausug, tidak   kekuasaan atau kraton pusat, yang
 Selat Malaka sebagai wilayah “operasi”   ada masyarakat politik di Filipina   kemudian diikuti oleh penghancuran   Konseptualisasi dari dua tradisi
 mereka.  Selatan yang bisa dipersatukan. Tidak   kadipaten-kadipaten di pesisir Utara   ini diperlukan sebagai alat analitis
 Maguindanao, apalagi di kalangan orang             untuk memahami dinamika Islam
 Penganut tradisi ini pula, yang   Maranao. Di sini pusat- pusat kekuasaan   sebagai pusat kekuasaan perdagangan   dalam wilayah politik masing-
 memperkuat tekad Raja Soliman,   lebih membayangkan situasi kraton-  dan keagamaan dapat dikatakan sebagai   masing. Sedangkan dalam hubungan
 raja penguasa Islam di Manila ketika   kraton kecil, tanpa kraton pusat.  kembalinya ke masa pra Majapahit,   antarnegara atau antarwilayah politik
 pasukan Spanyol di bawah pimpinan   ketika hak atas tanah dan harta benda   berbagai peristiwa historis, telah
 Legaspi, mendarat di teluk yang indah   Keterlibatan wilayah kultural Jawa yang   merupakan sumber utama pendapatan   menjadikan Asia Tenggara suatu
 di pulau Luzon ini (1571). Konon, dalam   jauh ke dalam suasana perserikatan   kerajaan. Sementara itu kadipaten-  wilayah, yang diikatoleh rasa kesatuan
 pertemuannya dengan orang Spanyol,   dan tradisi kenegaraan Ciwa-Budhistik   kadipaten di pesisir, yang telah   yang sama. Proses Islamisasi Patani,
 ia mengatakan bahwa ia menyambut   adalah faktor yang membedakan proses   membangun tipe tradisi tertentu, dengan   Bugis- Makassar, Sulu-Maguindanao,
 dengan tangan terbuka kedatangan   awal Islamisasi. Komunitas Islam mulai   didukung oleh pasar dan pesantren,   dan sebagainya memperlihatkan betapa
 mereka. Tetapi mereka harus menyadari   terbentuk, sebagaimana dibuktikan oleh   harus menemukan cara lain untuk   masing-masing merasakan diri mereka



 232  Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   233
   240   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250