Page 246 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 246

sebagai bagian dari dunia kultural      Pada abad XVIII suasana kesatuan ini                        dalam pola perilaku. Maka jadilah      Kesatuan Mistis dan Raja Ideal:
            yang lebih besar. Betapapun Islamisasi   memberi kemungkinan bagi munculnya                         pula tradisi, pada tahap yang rasional,   Ideologi Kerajaan Islam
            Banjarmasin, Lampung dan Palembang,     seruan jihad yang bernafaskan pan-                          sebagai ukuran untuk menentukan        Renungan Doktrin dan Akomodasi
            tidak terlepas dari dominasi politik    Islamistis baik di Jawa, maupun di                          mana yang wajar dan mana yang          Kultural
            Mataram, namun perkembangan             perairan Selat Malaka. Bahkan juga                          tidak.
            selanjutnya menunjukkan bahwa mereka    memberi peluang bagi “advonturir                            Mundurnya kekuasaan raja, sebagai      Sekali peristiwa raja Malaka, Sultan
            adalah bagian dari tradisi intelektual   politik” untuk menyerukan perang                           penguasa yang mempunyai monopoli       Mahmud Sah, harus menyelesaikan
            “Islam Melayu”. Bahkan, jika abad XVII   sabil di perairan Selat Malaka dan Selat                   dalam pengambilan inisiatif, karena    perdebatan yang terjadi di kalangan
            ditandai sebagai kepemimpinan Aceh      Sunda di bawah pimpinannya. Ia ingin                        penetrasi kolonialisme Barat (abad     ulama. Sedemikian pelik masalah
            dalam pengembangan tradisi intelektual   mendirikan “kraton” dengan landasan                        XVIII di Jawa dan abad XIX di daerah-  yang dihadapinya sehingga ia merasa
            maka akhir abad XVIII adalah            jihad melawan kafir. 68                                     daerah politik-kultural lain) berarti   perlu untuk mengirim utusan kepada
            giliran Palembang untuk menduduki       Hubungan antarkerajaan atau                                 hilangnya salah satu yang menunjang    Sultan dari Pasai untuk mendapatkan
            kehormatan ini.  Seperti Aceh, yang     kesatuan politik, yang kadang-                              kepranataan dari tradisi. Sementara    jawaban yang sesuai dengan masalah
                          67
            mempunyai bahasa sendiri, Palembang     kadang menunjukkan usaha untuk                              itu sistem birokrasi moderen dan       yang sedang diperdebatkan itu.
            juga menghasilkan teks-teks dalam       memberi makna terhadap konsep                               corak eksploitasi ekonomi gaya baru    Apakah jawab yang harus diberikan
            bahasa Melayu.                          kesatuan kultural dalam pola laku                           adalah ancaman yang potensial          terhadap pernyataan “siapa yang
                                                    politik, tak pula jarang diwarnai                           terhadap keberlanjutan kedua corak     pernah mengatakan bahwa Tuhan
            Ikatan dinasti dan kesatuan agama       oleh konflik. Pertikaian segi-tiga                          tradisi tersebut. Tetapi, barangkali   adalah pencipta dan pelindung abadi
            serta kepentingan politik bersama       Johor, Jambi, dan Palembang (abad                           bukanlah suatu ironi sejarah kalau     adalah kafir dan siapa yang pernah
            adalah unsur-unsur yang bisa mengikat   XVII), umpamanya, memang tidak                              tradisi tersebut berkembang menjadi    mengatakan bahwa Tuhan tidak
            berbagai wilayah kesatuan politik dalam   bisa diterangkan dengan dua konsep                        landasan identitas kultural di satu    pencipta dan pelindung yang abadi
            usaha bersama melawan penetrasi usaha   tradisi yang telah diperkenalkan.                           pihak dan landasan baru bagi           adalah sesungguhnya kafir”? Setelah
            monopoli ekonomi dan ekspansi Barat.    Keduanya—tradisi integrasi dan tradisi                      konservatisme politik, di pihak        mendengarkan pertanyaan ini, maka
            Dalam kaitan inilah umpamanya periode   dialog—hanya mempunyai keabsahan                            lain. Proses mitologisasi yang telah   Sultan Pasai pun mengumpulkan
            awal perang yang hampir tanpa henti     dalam menerangkan situasi internal.                         terjadi dan terus dipupuk oleh para    semua ulama dan meminta mereka
            antara “Moro” dengan Spanyol ditandai   Adalah demi kepentingan kelompok                            Literati, baik dari kalangan ulama     menyelesaikannya. Tetapi tidak seorang
            oleh keterlibatan Brunei dan kemudian   pemegang wewenang, baik Sultan                              maupun bukan, serta berlanjutnya       pun yang sanggup memberikan jawaban
            Ternate. Dalam masa ini pula (abad XVI   dengan para pembesar istana dan                            validitas dari “struktur keniscayaan”   yang dapat memuaskan utusan Malaka.
            ‘Spanyol berkhayal bahwa jika mereka    penguasa lokal, maupun para ulama,                          (structure of plausibility),  yang telah   Akhirnya Sultan Pasai memanggil
                                                                                                                                     69
            dapat mengalahkan koalisi Ternate dan   untuk menjaga keutuhan tradisi                              memberikan suasana kesesuaian          utusan Malaka, Tun Muhammad, dan
            Sulu bukan saja kedua daerah ini bisa   masing-masing. Maka, jadilah tradisi                        antara yang dipercayai dengan yang     membisikkan sesuatu sambil berkata
            dikuasai tetapi juga Kalimantan dan     tersebut dalam wilayah masing-masing                        dialami, adalah faktor-faktor yang     bahwa itulah jawaban yang diinginkan
            Jawa.                                   berperan sebagai landasan mitos                             memungkinkan hal ini terjadi.          Sultan Malaka. 70



         234    Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik                                                                                           Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   235
   241   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251