Page 250 - Final Sejarah Islam Asia Tenggara Masa Klasik
P. 250

serba mistis itu, Sunan Kalijaga tampil   mistis—sebagai bukti dari kebesaran                       nama-nama ulama yang berdatangan ke    menaik, adalah salah satu ciri khas dari
            dalam historiografi tradisional dan     Allah. Islamisasi, yang dilihat sebagai                     Aceh. Di antara mereka yang datang itu   zaman pra-kolonial Asia Tenggara.
                                                                                                                                                                                      79
            kesadaran sejarah Jawa tidak saja       penyempurnaan dari pemikiran                                termasuk juga pamannya sendiri. 75     Hal ini malah terus berlanjut setelah
            sebagai penyebar agama yang paling      religio-magis lama, telah terjadi.                                                                 hegemoni politik dipegang kekuasaan
            berjasa, tetapi juga seorang power broker,   Makna baru telah diberikan kepada                      Dari teks-teks yang ditemukan dapat    asing.
            yang memainkan peranan yang sangat      “realitas internal” yang lama. Barulah                      dikatakan bahwa sejak awal abad XVI,   Demikianlah, secara sepintas lalu
                                                                                                                dan mencapai puncaknya di abad XVII,
            penting di saat-saat kritis pada masa   kemudian, ketika gelombang pemikiran                        adalah periode yang paling penting     tahap-tahap dalam sejarah Islam di
            peralihan hegemoni kekuasaan dari       skriptualis melanda, maka hal yang dari                     dalam proses pembentukan tradisi       Asia Tenggara bisa ditelusuri. Mula-
            Demak ke Pajang terus ke Mataram.  72   sudut syariah merupakan kesenjangan
                                                    doktrinal ini tampil menjadi fokus                          pemikiran Islam di Asia Tenggara.      mula yang menjadi tema utama ialah
            Lebih daripada itu, Sunan Kalijaga      perdebatan.                                                 Abad ini tidak saja memperlihatkan     penciptaan suatu komunitas kognitif
            adalah “pahlawan kebudayaan”                                                                        aktivitas perdagangan internasional    Islam. Hal ini segera disusul dengan
                                                                                                                                                76
            (culture hero) yang dengan gemilang     Terbentuknya tradisi yang memberikan                        dan inter-insuler yang sangat tinggi,    usaha menjadikannya sebagai bagian
            “membimbing” perubahan landasan         warna higher civilization ini tak                           serta kejayaan beberapa kerajaan besar   dari suasana kosmopolitan Islam. Di
            sistem kosmos lama kepada yang baru.    terlepaskan dari mobilitas yang cukup                       Islam (Aceh Darussalam, Mataram,       saat ini berbagai usaha penerjemahan
            Maka para peninjau pun bisa berkata     tinggi dari para ulama sufi sejak awal                      Banten, Makassar/ Gowa-Tallo dan       dijalankan dan mitos-konversi
                                                                    74
            tentang berlanjutnya tradisi sinkretik,   penyebaran Islam.  Bukan saja laporan                     Ternate), tetapi juga masa ketika      dirumuskan. Pada tahap kedua, batas-
            tetapi khalayak kultural itu sendiri    Ibnu Batutah tentang Sultan dari                            landasan tradisi intelektual dan politik   batas antara suasana “kekafiran”
            melihatnya sebagai keutuhan kultural    kerajaan Samudra yang selalu dikelilingi                    diletakkan. Dengan usaha salin-        dan “keislaman” mulai diperjelas.
            yang berlanjut.                         oleh para ulama, yang mengatakannya,                        menyalin, ketika budaya cetak masih    Inilah pula saatnya, seperti batu tulis
                                                    Tome Pires juga bercerita tentang para                      jauh dari jangkauan, penyebaran ide-   Trengganu (abad XIV) dan naskah-
            Dalam sejarah penyebaran Islam,         mulla yang selalu menemani para                             ide keagamaan terjadi secara bertahap.   naskah Islam awal (dari abad XVI)
            sebagai sebuah rangkaian peristiwa dari   pedagang. Para wali, yang disebut                         Peristiwa ini tak dilupakan oleh       memperlihatkan, betapa keharusan-
            konfrontasi intelektual, Sunan Kalijaga   maulana, yang aktif di kota-kota pantai                   berbagai teks historiografi tradisional.   keharusan doktrin serta etika (akhlak)
            bukanlah tokoh yang unik. Ia dengan     utara Jawa, juga selalu bergerak,                           Maka diceritakanlah, umpamanya,        Islam mulai diperkenalkan. Sementara
            mudah akan dapat menemukan “teman-      berkeliling, meskipun mereka berasal                        tentang seorang raja mengirim kitab    tahap-tahap tersebut terus berlanjut,
            temannya” di anak benua India.          dari “luar negeri”. Sultan Mansyur Sah                      yang dianggap penting sebagai tanda    periode baru telah dimasuki. Renungan
                                         73
            Keajaiban-keajaiban yang dialami oleh   mengirim Tun Bija Wangsa ke Pasai,                          persahabatan kepada raja lain.  Sang   pribadi tentang hubungan manusia,
                                                                                                                                           77
            para tokoh pencari Zat Yang Maha        seperti yang diungkapkan Sejarah                            raja pun tidak akan terlalu payah untuk   sebagai makhluk, dengan Sang Maha
            Tinggi ini tidak lagi bisa diterangkan   Melayu, karena pengaruh Maulana Abu                        dapat mengetahui isinya, sebab ia selalu   Pencipta, mulai semakin intens
            sebagai sesuatu yang bersumber dari     Bakar, yang datang ke Malaka dengan                         didampingi oleh para ulama, yang akan   dilakukan. Kecenderungan inilah
            dirinya (sebagai kemampuannya untuk     membawa kitab “Durr Mauzum”. Dalam                          dapat memberi pandangan terhadap       yang menjadikan Aceh sebagai “pusat
            memanipulasi kekuatan adikodrati),      kitabnya yang terkenal Bustanus salatin,                    kitab itu.  Mobilitas ulama, di saat   penghasil” bintang-bintang cemerlang
                                                                                                                       78
            tetapi—sejalan dengan pemikiran         Nuruddin ar-Raniri juga menyebutkan                         kekuasaan politik dan ekonomi sedang   dalam sejarah pemikiran Islam di



         238    Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik                                                                                           Dinamika islam Di asia tenggara: masa klasik   239
   245   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255