Page 128 - Atlas Sejarah Kebudayaan Islam
P. 128

Atlas Sejarah Kebudayaan Islam Indonesia                                                                        Jaringan Keilmuan Ulama dan Perkembangan Islam di Nusantara







                               Surau Ulakan, surau terkenal di Minangkabau,  layak                                                            Dayah berkontribusi bagi perkembangan  keagamaan.
                               memperoleh perhatian khusus. Surau ini dibangun pada                                                           Ulama  dayah  mengajarkan  Islam dengan  menyesuaikan
                               masa-masa akhir abad ke-17 oleh Syekh Burhanuddin                                                              dengan kehidupan pedesaan penduduk Aceh dan secara
                               (1646-1704), tokoh paling penting dalam perkembangan                                                           perlahan membimbing mereka mempraktikkan Islam dalam
                               Islam di wilayah tersebut . Setelah belajar Islam dengan                                                       kehidupan sehari-hari.
                               ulama al-Sinkili,  Burhanuddin  kembali ke Ulakan dan
                               mulai terlibat dalam pendidikan  Islam di sana. Surau                                                          Dayah Batu Karang, Dayah Tanoh Abay, dan Dayah Tiro
                               Ulakan menjadi pusat utama pengajaran Islam di bawah                                                           adalah dayah-dayah yang paling terkenal di Aceh. Snouck
                               bimbingan Syekh Burhanuddin.                                                                                   Hurgronje menyebut ketiga dayah ini dalam karyanya tentang
                                                                                                                                              Aceh, dan menganggap dayah-dayah tersebut—khususnya
                               Selain itu, Surau Ulakan pada saat yang sama muncul                                                            dayah Batu Karang dan Dayah Tiro—berkontribusi dalam
                               sebagai pusat paling pertama dari Tarekat Syattariyah,                                                         perkembangan pengajaran Islam di Aceh. Ulama dari dua
                               dengan  Syekh Burhanuddin  menjadi  pemimpin  resmi                                                            dayah ini adalah “di antara guru-guru yang paling dihormati
                               tertinggi dari persaudaraan sufi (khalifa) di Minangkabau.                                                     di negeri itu, memberi kita ukuran yang bagus untuk
                                                                                                                                              mengetahui tingkat pengajaran di Aceh.”
                               Surau dibawah kepemimpinan ulama menjadi cara efektif
                               untuk mengintensifkan pengislaman di masyarakat desa                                                           Sementara itu,  karya-karya keagamaan  yang mereka
                               di darek, pusat kebudayaan Minangkabau. Dan di bawah                                                           hasilkan diakui “memiliki signifikansi dan nilai yang besar di
                               kepemimpinan ulama, rumusan baru adat Minangkabau                                                              luar batas-batas sempit ranah mereka”. Dayah Tanoh Abay
                               yang telah terislamkan mulai mendapat perhatian, seperti                                                       memiliki koleksi kitab-kitab, mencakup hampir semua aspek
                               yang tampak dalam peribahasa terkenal, “adat basandi                                                           pengetahuan Islam tradisional.
                               syara, syara basandi kitabullah” (adat didasarkan pada
                               syariah,  syariah  didasarkan  pada  Alquran).  Hal  itu                                                       Dayah menjadi faktor  yang berkontribusi besar dalam
                               menunjukkan bahwa adat dan Islam adalah dua entitas                                                            perkembangan Islam di Aceh selanjutnya. Dayah menjadi
                               yang  tak terpisahkan,  masing-masing  saling  memiliki.                                                       pusat pendidikan yang terorganisasi yang menyebar secara
                               Surau berkembang menjadi institusi ulama                                                                       luas ke hampir semua daerah di Aceh.
































                               Makam Syekh Burhanudin Ulakan. Sumber: Koleksi Pribadi Sri Haryati Putri tahun 2013









                                                         118                                                                                                                        119
   123   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133