Page 48 - BKSN 2021 (1)
P. 48
Akulah kebangkitan dan hidup
Yesus tiba di Betania dan mengetahui bahwa Lazarus telah empat
hari berada dalam kubur (ay. 17). Lazarus kiranya dimakamkan tepat pada
hari kematiannya. Kuburan di mana ia dibaringkan mirip dengan sebuah
cekungan tanah atau gua, dengan sebuah batu berbentuk lempengan
bundar sebagai penutupnya (bdk. Yoh. 11:38; 20:1). Jika mayat telah empat
hari berada dalam kubur, jelas bahwa mayat itu pasti sudah mulai mem-
busuk. Dalam pandangan orang Yahudi pada masa itu, empat hari berarti
jiwa orang tersebut sudah meninggalkan tubuhnya secara definitif.
Jarak Betania dengan Yerusalem sangat dekat, yaitu sekitar 3,5
kilometer. Ini memungkinkan sanak saudara Marta dan Maria yang ber-
ada di kota Yerusalem untuk datang dan menghibur mereka (ay. 18-19).
Mengunjungi dan menghibur orang yang berduka pada hari-hari yang
berdekatan dengan kematian anggota keluarga orang itu merupakan ke-
wajiban agama bagi orang Yahudi. Para tetangga tentunya menyiapkan
dan menyediakan makanan bagi Marta dan Maria setelah penguburan
Lazarus.
Kedatangan Yesus ditanggapi secara berbeda oleh Marta dan Ma-
ria. Marta pergi menjemput-Nya, sementara Maria tinggal di rumah (ay.
20; bdk. Luk. 10:38-42, di mana Marta ditampilkan sebagai sosok yang
aktif dan selalu mengambil inisiatif pertama). Maria tinggal di rumah
mungkin untuk melayani tamu-tamu yang datang. Itulah sebabnya, ia
tidak mengetahui kedatangan Yesus (ay. 29).
Marta mengamini kuasa Yesus untuk menyembuhkan. Ia juga
meyakini bahwa jika Yesus datang lebih awal, Lazarus pasti tidak akan
mati (ay. 21). Marta sepertinya menyesali mengapa Yesus tidak segera
datang ketika ia menginformasikan perihal sakitnya Lazarus kepada-Nya.
Meskipun demikian, ia meyakini bahwa Yesus memiliki akses khusus ke-
pada Allah dan mampu melakukan sebuah mukjizat, “Tetapi sekarang
pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu
yang Engkau minta kepada-Nya” (ay. 22). Keyakinan yang sama sebelum-
nya diungkapkan oleh Nikodemus (Yoh. 3:2) dan orang yang buta sejak
lahir (Yoh. 9:31-32). Di sini, Marta mengakui bahwa Yesus adalah seorang
guru yang diutus Allah, yang dapat melakukan tanda-tanda ajaib karena
Allah menyertai-Nya. Sampai di sini, Marta belum menyadari bahwa Ye-
sus sendiri adalah Mesias yang memberikan kehidupan. Ia baru berada
pada tahap pemahaman bahwa Yesus adalah seorang perantara Allah dan
manusia.
46 Gagasan Pendukung