Page 51 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 51

yang  dapat  Anda  baca  dalam  waktu  satu  menit  dengan  stopwatch  (Charles
                            Bonar Sirait, 2010: 113).

                             Asep Syamsul M. Romli (2012: 54-56) mengatakan, dalam berbicara, perlu
                        Anda  perhatikan  hal-hal  berikut,  khususnya  menyangkut  kecepatan  berbicara,

                        yaitu:

                        1.  Keaslian  (naturalness),  yaitu  keaslian  suara,  tanpa  dibuat-buat.  Artinya,
                            pastikan Anda adalah diri Anda sendiri, bukan meniru orang lain.

                        2.  Kelincahan (vitality), yaitu berbicara dengan dinamis dan penuh semangat.
                        3.  Keramahtamahan  (friendliness),  yaitu  sikap  sopan,  hangat  dan  akrab,  tidak

                            kasar, apalagi marah atau mencaci-maki pendengar.

                        4.  Intonasi  (intonation),  yaitu  nada  suara,  irama  bicara  cepat  dan  lambat  atau
                            alunan nada dalam melafalkan kata-kata, tidak datar atau menoton. Intonasi

                            menentukan ada tidaknya antusiasme dan emosi dalam berbicara.
                        5.  Aksentuasi (accentuation), yaitu logat atau dialek bicara dengan menekankan

                            suara pada kata-kata yang dianggap penting.

                        6.  Kecepatan  (speed),  yaitu  kecepatan  dan  kelambatan  berbicara.  Lakukan
                            keduanya secara bervariasi.

                        7.  Artikulasi (articulation), yaitu kcjelasan pengucapan kata-kata.


                        E.   MENYIKAPI SITUASI DAN RESPONS PENDENGAR
                             Orang  mendengarkan  Retorika  orang  lain  bisa  hanya  terpaksa  karena  ia

                        pemimpin di wilayah itu, atau karena ia sebagai tuan rumah, dan sebagainya. Bisa

                        juga  hanya  untuk  tenggang  rasa  seperti  yang  dilakukan  orang  dewasa
                        mendengarkan  anak  kecil  sedang  bercerita.  Ia  menganggukkan  kepala  atau

                        mengacungkan jempol bukan karena ia mengerti apa yang disampaikan si kecil itu,
                        tapi  semata-mata  karena  tenggang  rasa  atau  memberi  semangat  kepadanya.

                        Pembicara yang baik adalah pembicara yang bisa membuat pendengar benar-benar
                        tertarik dan antusias mendengarkan Retorikanya secara alami, bukan dibuat-buat.

                        Untuk itu, Herbert V. Prochnow (1987: 190-205) memberi sepuluh petunjuk untuk

                        membuat pendengar tertarik dan antusias, yaitu:






                                                              47
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56