Page 56 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 56

Sebaiknya, tubuh diusahakan dalam keadaan diam. Jan mengadakan gerakan
                        kecuali bila Anda perlu menekan ekspresi pikiran dan perkataan Anda. Anda harus

                        bisa me ontrol hal ini, sehingga segala gerakan, perubahan sikap, gerakan kepala
                        dan tangan ikut membantu mengekspresi pesan Anda.

                            Jangan menggunakan meja sebagai tempat sandaran, apalagi Anda tergolong

                        orang bertubuh tinggi. Bayangkan seseorang yang tinggi, menyandarkan tubuhnya
                        pada  meja  dengan  dua  tangan  di  atasnya,  maka  ia  berada  dalam  posisi  hampir

                        telungkup.  Bandingkan  dengan  seseorang  yang  meskipun  bertubuh  tinggi,
                        menghadapi pendengar dengan berdiri tegap, memandang ke depan, dan dengan

                        suara yang besar dan lantang menghadap pendengar.


                        9.  Jangan Bersikap Superior

                            Hindari  ucapan  dan  sikap  yang  mengesankan  Anda  merasa  superior.  Kata
                        Lincoln, “Saya selalu beranggapan bahwa para pendengar jauh lebih pandai dan

                        bijaksana daripada saya sendiri, dan saya akan berusaha bercakap-cakap dengan

                        mereka  sebaik  mungkin  agar  dapat  mengimbangi  kepandaian  mereka.”  Ia  tidak
                        pernah merasa dirinya lebih pandai atau lebih tinggi dari pendengamya. Mereka

                        diperlakukan sebagai orang yang sangat pandai seperti dirinya.


                        10.  Perhatikan Ketepatan Waktu dan Durasi Retorika
                            Perhatikan waktu. Jangan sampai Anda datang terlambat. Mungkin juga ada

                        suatu situasi, di mana Anda hams membiarkan pendengar menunggu kedatangan

                        pembicara, tetapi keadaan seperti ini sangat langka terjadi. Pernah terjadi, ketika
                        sedang hangat-hangatnya kampanye politik pada sebuah kota kecil, direncanakan

                        suatu pertemuan umum yang akan menentukan politik partai. Dalam acara tersebut,
                        mantan  ketua  akan  dipertemukan  dengan  calon  penggantinya  yang  bermaksud

                        menjatuhkannya.  Pada  waktu  yang  ditentukan,  semua  telah  siap  sedia,  kecuali
                        orang yang ditunggu-tunggu. Semua menunggu sampai satu jam lamanya. Ketika

                        ia akhirnya datang, dengan sikap acuh tak acuh, musuh-musuhnya sangat marah,

                        sehingga  kehilangan  kontrol  dan  mengatakan  hal-hal  yang  tidak  sepantasnya
                        diucapkan.  Akhirnya  mereka  baku  hantam  antar  mereka  dan  menghasilkan

                        kemenangan bagi pihak lainnya.



                                                              52
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61