Page 59 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 59
uraian yang bersi-fat umum atau yang dikemukakan secara garis besarnya saja.
Sebab itu, perlulah diberikan uraian yang lebih detail dengan mengambil contoh-
contoh dari daerah itu sendiri, lalu digunakan sebagai perbandingan atau
penjelasan, agar gampang dan mudah dipahami.
Selama Retorika berlangsung, suasana yang meliputi pendengar dapat
mengalami pasang surut (ups and downs), kadang-kadang perhatian mereka penuh,
kadang-kadang menurun dan berkurang. Sebab itu, pembicara harus pula dapat
mengikuti suasana itu dan menyesuaikan Retorikanya setiap kali dipandang perlu.
Kadang-kadang Anda perlu mengemu-kakan variasi dan ilustrasi guna
menyegarkan suasana kembali. Pembicara haruslah jeli mengikuti suasana dengan
selalu mengarahkan pandangan dan perhatian ke segala jurusan, ke muka, ke kanan,
dan ke kiri, agar suasana letap dapat dikuasai.
Di samping itu, pembicara harus juga Langgap dalam menilai respons
pendengar. Massa pada umumnya bersikap antipati terhadap hal yang tidak sama
dengan keadaan mereka. Individu yang ada di tengah massa cenderung merasa
bahwa ia bagian dari massa itu dan mengidentifikasi dirinya dengan orang-orang
yang ada dalam massa itu. Maka mereka tidak menyukai orang yang berbeda dan
terlalu menyolok di tengah mereka. Pembicara harus menyelaraskan dan
menyesuaikan diri dengan perasaan tersebut.
Di tengah-tengah rakyat jelata, tidaklah tepat jika pembicara berpakaian
secara berlebihan, hingga menimbulkan perbedaan yang menyolok mata.
Sebaliknya, pendengar yang berpakaian rapi dan menarik akan antipati kepada
pembicara yang berpakaian seadanya, apalagi kotor dan tidak rapi. Dengan
demikian, pembicara tidak hanya memperhatikan diri secara batiniah, tetapi juga
dari segi lahiriah. Ia harus menyesuaikan diri dengan para pendengar, supaya
terbangun kontak perasaan yang akan memudahkan pendengar untuk mencerna
pesan Retorika yang diterimanya.
Bahasa yang digunakan pembicara haruslah sesuai dengan tingkat
kecerdasan pendengar dengan gaya yang asli, bukan yang dibuat-buat. Dengan
demikian, pendengar akan mudah mcngikuti uraian dan getaran jiwa pembicara
yang melatarbelakangi ungkapan-ungkapan yang disampaikan. Pembicara harus
sadar bahwa massa pendengar itu membutuhkan sebuah kepastian. Sebab itu,
55