Page 67 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 67
Anda miliki yang dapat meningkatkan kredibilitas Anda.
b. Langkah kebutuhan (the need step). Langkah ini untuk menunjukkan
adanya suatu keadaan yang tidak memuaskan berdasar data statistik dan
pendapat para ahli sesuai dengan bidangnya dan perlunya sebuah
perubahan. Berdasar hal itu, Anda kemudian menjelaskan bagaimana
pendengar bisa berperan dalam mengubah situasi tersebut.
c. Langkah kepuasan (the satisfaction step). Setelah mengembangkan
argumen rasional tentang perlunya perubahan, Anda harus menjelaskan
secara detail cara-cara bertindak yang sesuai dengan kebutuhan manusia
yang telah disebutkan pada langkah sebelumnya. Jika Anda bisa
menunjukkan bukti uji coba atau pengalaman stikses yang telah dilakukan
di tempat lain, maka hal itu akan lebih memuaskan mereka.
d. Langkah visualisasi (the visualization step). Pada langkah visualisasi, Anda
akan meminta pendengar untuk memba-yangkan apa yang akan terjadi jika
ide-ide perubahan dan langkah-langkah konkretnya diterapkan dan berhasil.
Bisa juga Anda meminta pendengar untuk memvisualisasikan apa saja yang
akan terjadi jika ide dan langkah-langkah tersebut tidak diadopsi. Atau Anda
juga bisa melakukan keduanya dan memberikan pengalaman kepada
pendengar untuk melakukan perbandingan. Jelaslah, semakin deskriptif dan
grafls langkah visualisasi Anda, semakin besar kemungkinan penerimaan
dan adopsi pendengar terhadap pesan Retorika Anda.
e. Langkah anjuran bertindak (the action appeal step). Langkah terakhir ini
berfungsi sebagai kesimpulan. Anda harus meyakinkan pendengar kembali
tentang pentingnya ide-ide Anda dan pentingnya sebuah tindakan segera.
Akan lebih mengesankan, jika Anda menyimpulkan dengan kutipan, cerita,
atau elemen lain yang secara emosional me-narik (Rudolph F. Verderber
dan Kathleen S. Verderber, 2006: 281-282).
I. TEKNIK HUMOR
"Sekali tertawa lebih baik daripada seribu butir pil aspi¬rin dan pil
penenang." Itulah pesan 'Aidh Al Qarni (2005: 10) yang menulis buku, Ibtasim,
khusus tentang pentingnya tawa. Menurut Paul E. Nelson (2009: 229), humor
63