Page 68 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 68
adalah kemampuan untuk mengutarakan dan mengekspresikan sesuatu yang lucu
atau menggelikan. Adapun kecerdasan adalah kemam-puan untuk mengekspresikan
kejenakaan di antara hal-hal yang tampaknya aneh atau berbeda. Adapun menurut
Danandjaya dalam Asep Abbas Abdullah (2012: 42), "Jika humor terkait dengan
kehidupan suatu kelompok, ras, dan sebagai-nya, maka ia disebut anekdot. Tapi,
jika tidak terkait, maka disebut lelucon."
Robert Anthons dalam Triwidodo dan Djoko Kristanto (2004: 117-119)
membagi humor ke dalam empat ma-cam, yaitu:
1. Humor bermusuhan, yaitu humor yang membuat ketawa dengan cara
melukai orang lain.
2. Humor keunggulan, ialah humor yang menertawakan rasa rendah diri orang
lain.
3. Humor yang memberontak terhadap kekuasan, adalah humor yang
menertawakan seseorang sehubungan dengan kekuasaan yang dimilikinya.
4. Humor filsafati, yakni humor yang menertawakan manusia akan
keterbatasannya dan keinginannya secara jujur. Humor ini adalah humor
taraf tinggi yang dapat dirasakan oleh orang-orang yang matang dan peka.
Iwan Marwan, dosen STAIN Kediri dalam artikelnya, Rasa Humor dalam
Perspektif Agama (2010: 164) membagi humor ke dalam dua macam. Pertama,
humor stimulus, yaitu kata atau tindakan yang bisa membuat orang lain tertawa.
Kedua, humor responsif, yaitu sikap ceria seseorang dalam merespons
lingkungannya. Kedua jenis humor tersebut termasuk Sense of Playfulness, yaitu
kemampuan seseorang untuk bisa selalu senang dan menyenangkan orang (Thorson
& Powell dalam Martin, R, 2003: 313).
Asep Abbas Abdullah (2012: 44) mengutip Raskin bahwa, ada dua macam
humor dari segi niat pelakunya, yaitu intended humor, yaitu humor yang sengaja
dibuat untuk membuat orang tertawa, seperti pelawak, dan sebagainya, dan
uintended humor, yaitu humor yang dilakukan tanpa tujuan melucu, tapi membuat
orang lain tertawa karenanya. Aang Ridwan (2010: 932) membagi humor lebih
banyak lagi ditinjau dari segi bahasanya, yaitu humor politik, humor seksual, humor
sadis, humor teta-teki, dan humor pantun.
Herbert V Prochnow (1987:184-186) mengatakan bahwa cara yang terbaik
64