Page 69 - SEMINAR PENDIDIKAN
P. 69

untuk  menarik,  mempertahankan  dan  memperkuat  perhatian  pendengar  ialah
                        dengan  menyampaikan  humor.  Anda  dapat  menyampaikannya  pada  pembukaan

                        Retorika  atau  di  tengah  pembicaraan.  Humor  dapat  juga  digunakan  untuk
                        mengurangi ketegangan yang dirasakan pendengar. Tapi, ada juga situasi tertentu

                        di  mana  humor  tidak  dapat  digunakan  sama  sekali.  Pada  umumnya,  setiap

                        pembicaraan dapat diimprovisasi dengan sedikit bumbu humor sebagai penyedap.
                        Dengan cerita humor yang diselipkan, daya tarik pendengar dapat dipertahankan,

                        bahkan apa yang mereka dengar sulit dilupakan.
                               Sandra Alves (2007: 37) menambahkan, humor dapat membantu pembicara

                        membangun hubungan langsung dengan pendengar. Ketika pendengar menikmati

                        Retorika,  mereka  lebih  mudah  untuk  mengingatnya,  belajar  darinya,  bahkan
                        termotivasi olehnya. Humor dapat digunakan secara efektif, walaupun topik Anda

                        serius ataupun bersifat tcknik. Humor juga dapat membuat pendengar rileks ketika
                        sedang merasakan ketegangan atau ketika pembicaraan yang bersifat teknis dan

                        menjemukan. Hampir sama, Tasmara (1997: 127) juga menyebutkan bahwa humor

                        bisa  menjadikan  penyajian  suatu  masalah  yang  formal  dan  berat  menjadi  suatu
                        bentuk penyajian yang lebih ringan dan informal. Humor benar-benar diperlukan,

                        sebab bisa berfungsi untuk menghibur, memengaruhi, mengkritik, mengiklankan
                        sesuatu, dan mengasali otak (Rohmadi, 2009: 259-281).

                               Herbert V. Prochnow (1987: 184-186) mengingatkan, penggunaan humor
                        harus  hati-hati.  Semua  cerita  humor  haruslah  yang  dapat  memperkuat  ide  yang

                        disampaikan. "Jimmy" Walker, walikota New York pernah memutar otak ketika

                        harus  menghadapi  publik  untuk  pertama  kalinya.  Ketika  beberapa  pembicara
                        terkenal  sebelumnya  telah  selesai  Retorika,  para  pendengar  bersiap-siap  untuk

                        pulang karena menganggap acara telah selesai. Pembawa acara dengan susah payah
                        berusaha  menarik  perhatian  pendengar,  dengan  mengatakan,  "Kami  masih

                        mempunyai  seorang  pembicara  lagi.  Saya  yakin,  ini  adalah  pembicaraan  anti
                        klimaks  atau  paling  penting.  Oleh  sebab  itu,  kami  harus  segera  memberikan

                        kesempatan kepadanya."

                               Jimmy  Walker  bangkit  dengan  gemetar  dan  gugup  untuk  memulai
                        Retorikanya. "Saudara-saudara, memang nasib  saya yang buruk harus berbicara

                        sesudah suatu pembicaraan yang demikian bagus dan bemilai. Seharusnya sayalah



                                                              65
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74