Page 206 - Perilaku Konsumen - Mashur Razak
P. 206
Subbudaya Geografis
Subbudaya geografis mencoba untuk mengidentifikasi
budaya berdasarkan wilayah geografis. Perbedaan budaya geografis
menghasilkan perbedaan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti :
pakaian, makanan, dan atau kebiasaan yang terjadi pada masing-
masing wilayah geografis. Di Indonesia, misalnya dikenal beberapa
budaya orang jawa yang suka makanan yang manis, masakan Padang
suka makanan pedas, dan sebagainya. Dalam skala yang lebih luas
orang Amerika dan Eropa mengkonsumsi roti sebagai makanan
pokok, sedangkan orang Asia mengkonsumsi beras sebagai makanan
pokok. Beberapa hasil studi menemukan bahwa terdapat perbedaan
pola konsumsi berdasarkan wilayah regional, yang meliputi tingkat
pembelian produk, kepemilikan, atau pemakaian yang terjadi antara
daerah metropolitan yang utama. Sebagai contoh, konsumen pada
wilayah Woshington DC memiliki pembelian dan pemakaian
dengan intentitas tinggi pada pembelian mobil baru impor,
sedangkan pendudukan kota Detroit memiliki memiliki pembelian
dan pemakaian dengan intentitas yang rendah. (Schiffman dan
Kanuk, 2007).
Perbedayaan budaya geografis tersebut membantu para
pemasar untuk meredefinisi paras-pasar lokal dari sudut gaya hidup
pada sebuah kota yang khusus. Selain itu berbagai variasi subbudaya
regional tersebut memberikan dukungan tambahan bagi para
pemasar yang berpandangan bahwa pola konsumsi geografis
penting dipertimbangkan ketika merencanakan berbagai usaha
pemasaran dan promosi.
Subbudaya Usia
Kelompok usia dapat juga dianalisis sebagai sebuah
subbudaya karena sering memiliki nilai dan perilaku yang berbeda.
Namun demikian, pemasar harus berhati-hati dalam mensegmen
konsumen jika didasarkan pada usia mereka yang sebenarnya.
Berbagai subbudaya usia (age subcultures) dapat ditemukan dan
Perilaku Konsumen | 193