Page 69 - Perilaku Konsumen - Mashur Razak
P. 69

(kemungkinan  konsumen  untuk menerima  atau menolak  berbagai
            produk buatan luar negeri).
                  Jennifer  Aker  dalam  Kotler  (2005)  melalukan  riset  tentang
            kepribadian  merek  dan  mengidentifikasi  lima  ciri  bawaan,  antara
            lain : Tulus (rendah hati, jujur, sehat moral dan ceria), Gembira (
            berani,  bersemangat,  imajinatif  dan  mutakhir),  kompoten  (andal,
            pintar dan berhasil), canggih (kelas atas dan menarik),  kasar (orang
            lapangan dan keras).

            KONSEP DIRI
                    Konsep  diri  (self-concept)  dapat  diartikan  sebagai
            keseluruhan pemikiran dan perasaan individu yang merujuk kepada
            diri sendiri sebagai suatu objek (Supranto, 2007). Menurut Hawkins,
            Best dan Coney (2001),  konsep diri dapat dibagi menjadi empat
            bagian dasar, yaitu konsep diri actual, konsep diri ideal, konsep diri
            private dan konsep diri sosial.  Perbedaan actual/ideal merujuk pada
            persefsi individual (siapa saya sekarang dan akan menjadi seperti
            apa dan konsep diri privat merujuk pada bagimana saya atau menjadi
            diri sendiri sedangkan konsep diri sosial merujuk pada bagaimana
            saya sebenarnya dilihat oleh orang lain.
                    Menurut Supranto (2007), konsumen mempertahankan dan
            meningkatkan  konsep  diri  mereka  tidak  hanya  dengan  apa  yang
            mereka konsumsi tetapi juga apa yang mereka hindari. Konsumen
            lebih suka merek yang menyerupai konsep diri mereka, akan tetapi
            derajat  dimana  mereka akan  tertarik  pada  suatu  merek  bervariasi
            dengan simbolisme dari kelas produk. Menurut Hawkins, Best dan
            Coney (2001), interaksi antara konsep diri dan citra produk bersifat
            situasional, sedangkan menurut interaksi simbolik, konsumen sering
            membeli  produk  bukan  untuk  manfaat  fungsional  lebih  untuk
            kepentingan simbolik.
                    Untuk mengukur konsep diri (self-concept) dapat digunakan
            pendekatan  pengukuran  “the  semantic  differential”.  Menurut
            Malthora  dalam  Supranto  (2007),  beberapa  indicator  yang  dapat
            digunakan untuk mengukur konsep diri, antara lain :
             56 | Perilaku Konsumen
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74