Page 21 - 16. CHERIE DIS SANG RATU RENANG
P. 21

“Ayah, aku sakit apa?” Kataku sambil menangis tersedu.

                               “Sabar ya, Nak. Kamu pasti kuat. Kamu anak ayah pasti kuat.” Katanya
                           sambil menangis dan memelukku.
                               Mama datang dengan wajah sembab dan juga memelukku.

                               Aku bingung dan tak tahu harus berkata apa. Tidak mengerti apa yang
                           sedang terjadi.  Abang hanya berdiri di pojok menyaksikan kami menangis.
                               “Mama  dan  ayah  pasti  akan  menjaga  kamu  dan  kamu  harus  tetap

                           semangat  untuk  maju.  Kamu  tetap  harus  punya  cita-cita.  Ingat,  Alloh  tidak
                           tidur.  Dia  selalu  bersama  orang-orang  yang  beriman  dan  mau  berusaha.

                           Mama tidak akan membiarkan kamu sendiri, Cher.” Kata mama sambil terus
                           memelukku.
                               Aku  tak  mengerti  maksud  mama.  Mungkinkah  ini  ada  hubungannya

                           dengan penyakitku?
                               “Ayah, aku sakit apa? Mengapa sekarang kakiku tidak bisa digerakkan.
                           Jangankan  berjalan,  turun  dari  tempat  tidur  saja  aku  digendong  mama.”

                           Kataku memaksa ayah untuk menceritakan keadaanku yang sebenarnya.
                               “Nak, untuk sementara kamu harus pakai kursi roda ya. Karena kakimu
                           masih  butuh  perawatan.”  Jawab  ayah  dengan  suara  pelan  dan  terdengar

                           sangat hati-hati.
                                “Ayah, apakah aku lumpuh? Sudah tidak bisa berjalan lagi seperti dulu?”

                           Kataku memaksa ayah menjawab pertanyaanku.
                               Mama masih terlihat menangis, begitu pun abang.
                               “Ayah  memberi  namamu  Cherie  dengan  harapan  kamu  menjadi  anak

                           perempuan  yang  ceria  sesuai  dengan  artinya.  Apapun  masalah  yang  kamu
                           hadapi, kamu tetap ceria.” Ayah berusaha menghindar dari pertanyaanku.

                               “Jika kita berusaha, kita pasti bisa. Begitu pun dengan keadaan saat ini.
                           Kamu  tidak  sendiri,  Nak.  Kami  selalu  ada  disampingmu.”  Lanjut  ayah
                           berusaha meyakinkanku.

                               Mama memasukkan semua barang-barang milikku ke dalam tas dibantu
                           oleh  abang.  Ayah  mengambil  kursi  roda  dan  menggendongku  untuk
                           didudukkan di kursi roda tersebut.

                               “Semua urusan dengan rumah sakit sudah selesai, ayo kita pulang.” Kata
                           ayah sambil mendorong kursi roda.




                                                                                                   17
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26