Page 20 - Model Pembelajaran Osborn
P. 20
pertanyaan. Selain itu, guru juga harus mempertimbangkan
jawaban siswa selama proses pembelajaran dan berusaha
memahami kontribusi yang diberikan siswa dan
menanggapi langkah-langkah yang telah dilakuakan siswa
dalam belajar (Nicol, 1998).
Melontarkan pertanyaan dapat membangun
komunitas kelas yang mendatangkan partisipasi aktif siswa,
kepercayaan diri siswa, dan kemajuan dalam belajar (Kon-
ming, 2003). Mungkin ada yang masih memiliki pemikiran
bahwa dengan mengajarkan matematika secara tradisional
sudah membuat siswa berpikir. Dengan kata lain, tidak
diperlukan keterampilan khusus dalam mengajar karena
matematika sendiri sudah memuat logika berpikir. Hal ini
merupakan pemikiran yang salah (Yunarti, 2009).
Pertanyaan merupakan elemen penting dalam
pembelajaran di semua mata pelajaran, terutama yang
memerlukan logika berpikir, komunikasi matematis, dan
kemampuan pemecahan masalah seperti matematika.
Dalam pembelajaran, pertanyaan-pertanyaan
tersebut bisa dimunculkan baik oleh guru maupun siswa.
Brown dalam bukunya yang terbit pada tahun 1975
mengelompokkan pertanyaan sebagai berikut (Matra,
2014): (1) Pertanyaan Tingkat Rendah yang terdiri dari (a)
Pertanyaan Retoris, dimana siswa tidak diharapkan untuk
menjawab; (b) Pertanyaan Hafalan, untuk melihat apakah
siswa dapat mengingat apa yang telah dibaca atau dilihat;
(c) Pertanyaan Pemahaman, untuk melihat apakah siswa
dapat memahami apa yang diingat; (d) Pertanyaan Aplikasi,
untuk melihat apakah siswa dapat menggunakan aturan dan
teknik tertentu untuk memecahkan permasalahan dengan
satu jawaban benar. (2) Pertanyaan Tingkat Tinggi yang
terdiri dari (a) Pertanyaan Analisis, untuk melihat apakah
siswa dapat mengidentifikasi motif dan penyebab, membuat
15