Page 178 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 178
Pengayaan Materi Sejarah
lainnya, seperti seluruh daeran Negara Jawa Timur bergabung menjadi
menjadi bagian dari RI pada 25 Februari 1950. Begitu pula, hal tersebut
terjadi di wilayah lain, pemerintah RIS membubarkan Negara Sumatera
Selatan dan daerahnya masuk ke Perovinsi Sumatera Selatan di bawah
RI. Peristiwa ini diikuti pembubaran daerah Istimewa Bangka Belitung
yang penyerahannya berlangsung pada 22 April 1950.
Dinamika pertentangan pro federal versus unitarisme inipun
juga tercermin di Sulawesi Selatan. Gerakan-gerakan menuju ke
unitarisme mendapat reaksi dari golongan federal yang ingin tetap
mempertahankan NIT dengan melakukan penangkapanterhadap para
pemuda yang melakukan kegiatan menentang NIT. Berbagai
demonstrasi yang menuntut pembubaran NIT dan memasukannya ke
dalam RI terjadi di Makasar, Gorontalo, Poso, Donggala, Takalar, dan
Jeneponto. Pada bulan Maret 1950 berlangsung serangkaian
demonstrasi di kota-kota tersebut. Sementara itu, golongan federalis
juga telah melangsungkan demonstrasi di Makasar dan Bone. Sebelum
pemerintah RIS secara resmi membubarkan NIT, rakyat provinsi-
provinsi Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil (Nusa Tenggara) telah
melepaskan ikatannya dengan NIT dan langsung bergabung dengan RI.
Selain menghadapi soal rong-rongan terhadap RIS, kabinet Hatta
juga harus menyelesaikan banyak masalah lain menyangkut soal
ekonomi, sosial dan hubungan luar negeri. Masalah-masalah yang
timbul ini merupakan beban berat bagi sesuatu negara baru yang lahir
dengan suatu Perang Kemerdekaan, diantaranya keadaan ekonomi yang
pada umumnya buruk. Pemerintah harus menghadapi inflasi dan defisit
dalam anggaran belanjanya. Untuk mengatasi inflasi, pemerintah
menjalankan tindakan dalam bidang keuangan yang drastis, yakni
mengeluarkan peraturan pemotongan uang pada tanggal 19 maret
1950. Peraturan ini menentukan bahwa uang yang bernilai 2.50 gulden
ke atas dipotong menjadi dua, sehingga nilainya hanya setengahnya.
Walaupun banyak pemilik uang yang terkena peraturan ini, namun
pemerintah mulai dapat mengendalikan inflasi agar tidak cepat
meningkat. Di samping soal keuangan ini, perekonomian juga dapat
diperbaiki, terutama dengan meningkatnya perdagangan bahan
mentah, seperti karet ke luar negeri. Neraca perdagangan luar negeri
semakin meningkat akibat meletusnya Perang Korea, sehingga
pendapatan negara indonesia bertambah. 55
Di bidang kepegawaian mengalami pula permasalahan, baik sipil
maupun militer. Pasca perang kemerdekaan, jumlah pasukan harus
166