Page 218 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 218
Pengayaan Materi Sejarah
sebab anggota KNIL yang sebelumnya menjadi musuh mereka secara
otomatis diterima menjadi anggota TNI/APRIS. Para gerilyawan ini
kemudian menarik diri ke pedalaman dan mulai menentang pemerintah.
Kolonel Bambang Supeno dengan mengabaikan keberatan
KSAD Kolonel A.H. Nasution pada bulan Juni 1950 mengirim Kahar
Muzakar dan Letnan Kolonel Mursito ke Sulawesi Selatan dengan tugas
membujuk para gerilyawan agar menaati kebijakan pemerintah.
Ternyata Kahar Muzakar membela kepentingan KGSS. Dalam pertemuan
dengan Panglima Teritorium VII Kolonel Kawilarang tanggal 1 Juli
1950, ia menyampaikan tuntutan yang sama dengan tuntutan KGSS.
Kawilarang menolak dan menyatakan KGSS sebagai organisasi terlarang.
Pada hari itu juga Kahar Muzakar meninggalkan Makassar dan
bergabung dengan para gerilyawan di pedalaman. (Sujono, 2008: 365-
365).
Pemerintah berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan
menampung mereka dalam Corps Tjadangan Nasional (CTN). Mereka
diterima sebagai anggota CTN dalam kesatuan-kesatuan yang terpisah.
Sebagian gerilyawan bersedia menjadi anggota CTN dan mereka
ditempatkan dalam beberapa rayon. Anggota yang ingin meneruskan
karier di bidang militer diberi latihan militer, sedangkan yang ingin
kembali ke masyarakat akan dicarikan pekerjaan atau disekolahkan.
Sesudah masa pelatihan, pada tanggal 24 Maret 1951 dilangsungkan
pelantikan lima batalion CTN di Makassar dan Kahar Muzakar diangkat
sebagai komandannya. Mereka juga dipersenjatai. Sesudah pelantikan,
batalyon-batalyon CTN ini kembali ke rayon masing-masing menunggu
proses peresmian menjadi TNI.
Pemerintah merencanakan untuk meresmikan batalyon-batalyon
CTN ini menjadi bataliyon-bataliyon TNI pada tanggal 17 Agustus 1951.
Kahar Muzakar menuntut agar batalyon-batalyon itu diterima sebagai
satu kesatuan dan dijadikan Brigade Hasanuddin. Karena tuntutannya
ditolak, pada tanggal 16 Agustus 1951 ia memerintahkan bataliyon-
bataliyon itu meninggalkan rayon-rayon mereka masuk ke hutan dan
membawa senjata yang sudah mereka terima sebelumnya. Bahkan truk-
truk yang dikirim oleh Teritorium VII untuk mengangkut mereka ke
Makassar dalam rangka peresmian sebagai TNI, mereka rampas.
Pemerintah dalam hal ini TNI terpaksa menghadapi
pembangkangan Kahar Muzakar dengan melancarkan operasi militer
yaitu Operasi Merdeka. Pemerintah juga memberikan waktu lima hari
206